Nusa Dua (ANTARA News) - Program wisata gratis ke Yogyakarta bagi jurnalis asing peliput Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, akhirnya dihentikan, karena penanganannya memusingkan. Pihak Dinas Pariwisata Yogyakarta dibuat kesulitan untuk melayani jurnalis peliput UNFCCC, karena jumlah peminat dan jadwal keberangkatan tidak menentu, kata Henry Subiakto staf ahli Menkominfo bidang media massa, Rabu. Dinas Pariwisata Yogyakarta berharap mendapat kunjungan 200 jurnalis asing dalam satu atau dua kali penerbangan. Namun yang terjadi peminat bergelombang hanya beberapa orang untuk sekali berangkat. Itu pun setelah dipesankan tiket penerbangan, sebagian batal atau minta ditunda. Dinas Pariwisata Yogyakarta kesulitan memesankan tiket pesawat yang tidak menentu, mempersiapkan akomodasi dalam jumlah banyak ternyata yang datang hanya beberapa orang dan hambatan lainnya. Menurut Henry yang juga Ketua Dewan Pengawas LKBN ANTARA, kegagalan mengajak para jurnalis asing ke Yogyakarta tersebut, juga akibat pihak penyelenggara kegiatan pengelola Paviliun Indonesia di UNFCCC, tidak mampu bekerja secara profesional. Sementara untuk wisata gratis ke berbagai tujuan lainnya, seperti ke Wana Wisata Samboja, Kalimantan, Taman Nasional Komodo, dan ke obyek wisata Mejangan, Bali, masih terus dibuka. Namun pihak penyelenggara kegiatan yang mengelola Paviliun Indonesia, belum bisa menyebutkan jumlah peminat yang sudah diberangkatkan maupun yang mendaftar. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007