Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui sidang itsbat memutuskan, 1 Zulhijah 1428 Hijriah jatuh pada Selasa (11/12) dan Hari Raya Iduladha 1428 Hijriah jatuh pada Kamis (20/12). Sidang itsbat dihadiri Dirjen Binmas Islam Departemen Agama Nazaruddin Umar, Ketua Badan Hisab Rukyat (BHR) Depag Muchtar Ilyas, Sekjen Depag Bahrul Hayat, Ketua Umum MUI Umar Shihab, dan sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, di Kantor Depag, Jakarta, Rabu. Ketua BHR Depag Muchtar Ilyas, mengatakan, ijtimak menjelang awal bulan Zulhijah 1428 Hijriah pada Senin (10/12) terjadi sekitar pukul 00.41 WIB dengan ketinggian hilal antara 4-6 derajat 30 menit. "Pada hari rukyat Ahad atau 9 Desember 2007 bertepatan dengan tanggal 29 Zulkaidah 1428 Hijriah, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia masih di bawah ufuk antara 5 derajat 30 menit sampai 3 derajat 30 menit," katanya. Ia menyatakan berdasarkan laporan pelaksanaan rukyat hilal pada Minggu (9/12) yang disampaikan 24 titik, menyatakan, bahwa mereka tidak melihat hilal awal Zulhijah 1428 Hijriah. Bahkan Malaysia sendiri, telah menyatakan bahwa 1 Zulhijah jatuh pada Selasa (11/12) hingga Hari Raya Iduladha jatuh pada Selasa (20/12). "Bahkan, BHR dalam Musyawarah Kerja Evaluasi Hisab Rukyat 16-18 Maret 2007 di Cipayung, Bogor, sepakat menyatakan bahwa tanggal 1 Djulhijjah pada Selasa (11/12)," katanya. Sementara itu, keputusan Hari Raya Idul Adha itu juga berdasarkan tanggapan dari sejumlah perwakilan yang menghadiri sidang itsbat itu, antara lain, H.M. Iskandar (SI), K.H. Ghozali (NU), Djamaludin (Lapan), Hamid Azizi (Aswasiliyah), Mudji Raharto (Bosscha), dan H.M. Ma`rifat Iman (Muhammadiyah). Sedangkan satu penanggap dari DDII, Syamsul Bahri, menyatakan, berbeda dengan keputusan pemerintah karena pihaknya mengacu kepada penetapan Hari Raya Iduladha internasional. "Hari Raya Iduladha dan Wukuf itu merupakan hari internasional, yakni, hari Rabu (19/12)," katanya. Dirjen Binmas Islam Departemen Agama, Nazaruddin Umar,

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007