Jakarta (ANTARA News) - Gencarnya aksi profit taking (ambil untung) selama perdagangan Rabu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun 0,54 persen. IHSG ditutup pada posisi 2.795,839, turun 15,123, sedangkan indeks LQ45 melemah 3,897 poin atau 0,63 persen ke level 617,229. Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA di Jakarta, mengatakan, para pelaku melakukan aksi jual setelah "The Fed" (Federal Reserve/bank sentral AS) yang menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 4,25 persen. "Aksi jual ini dipicu dipicu dari bursa AS Wall Street mengalami penurunan, karena sebelumnya mengalami kenaikan cukup tinggi didorong antisipasi penurunan suku bunga The Fed, dan itu diikuti oleh bursa regional dan BEI," kata Krisna. Selain itu, lanjutnya, para pelaku pasar juga kecewa karena besaran penurunan yang hanya 25 basis poin dibanding harapannya yang sebesar 50 basis poin. Kekecewaan ini dapat tergambar dari anjloknya bursa saham di kawasan Asia, bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 ditutup turun 112,46 poin menjadi 15.932,25 dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup melemah 705,77 untuk berada di 28.521,06. Kondisi ini telah menekan pergerakan saham di BEI pada Rabu ini didominasi yang turun sebanyak 113 dibanding yang naik 72, sedangkan 72 stagnan dan 178 efek tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin melemahnya saham Bumi Resources Rp100 menjadi Rp5.950, Bank Mandiri terkikis Rp50 ke level Rp3.550, Telkom merosot Rp150 ke Rp10.950 dan Perusahaan Gas Negara turun Rp100 ke harga Rp16.400. Volume perdagangan mencapai 4,608 miliar saham dengan nilai Rp5,108 triliun dari 63.838 kali transaksi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007