Beijing (ANTARA News) - Tujuh orang pekerja China cedera dan seorang lainnya hilang setelah terjadi ledakan bom mobil ganda yang didalangi Al Qaeda di ibukota Aljazair, Aljier, kata media resmi China Rabu. Delapan pekerja China bekerja pada proyek pembangunan di tempat itu, kata Perusahaan Rekayasa Konstruksi Negara China, pada saat salah satu dari bom mobil itu meledak Selasa, kata kantor berita Xinhua. Perusahaan tersebut mengimbau pemerintah Aljazair untuk segera membantu mencari pekerja yang hilang tersebut, kata laporan itu menambahkan. Lima dari pekerja yang cedera telah dikeluarkan dari rumahsakit setelah mendapatkan perawatan, sedangkan dua lainnya masih dirawat atas luka-luka yang diderita, namun tidak membahayakan bagi hidupnya, menurut Xinhua. Kementerian luar negeri China tidak segera memberikan komentar mengenai serangan-serangan itu, ketika mereka dikontak oleh AFP. Pemerintah Aljazair mengatakan, 26 orang tewas dan 177 lainnya cedera akibat ledakan dua bom mobil itu. Pihak sumber-sumber rumahsakit menjelaskan, ledakan tersebut menyebabkan 62 orang tewas dan sekitar 100 lainnya cedera. Di antara korban tewas terdapat 11 orang pekerja PBB, menurut PBB, setelah ledakan bom pertama melalui kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi dan badan-badan PBB lainnya. Serangan kedua menewaskan dan menjadikan kaki para pelajar yang sedang naik bus dan melewati mobil yang meledak itu buntung, pada saat bus yang mereka naiki meledak tepat di luar gedung pengadilan tinggi negara di pusat ibukota Aljier. Namun demikian, dalam laporan-laporan pers China itu tidak jelas di mana letak perusahaan pembangunan tersebut. Al Qaeda cabang Islami Maghribi (BAQMI) telah mengklaim bertanggungjawab atas ledakan-ledakan bom tersebut, dalam pernyataannya yang disiarkan pada situs web gerakan tersebut. Namun kebenarannya belum segera bisa dikonfirmasikan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007