Bantul (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi angka pengangguran di daerah ini bertambah usai kelulusan sekolah menengah kejuruan dan sekolah menengah atas tahun 2019.

"Saat ini angka pengangguran di sini di sekitar 2,7 persen, perkiraan dengan adanya lulusan SMK itu akan ada tambah (menjadi) tiga persen sampai maksimal 3,2 persen," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul Sulistyanto di Bantul, Minggu.

Menurut dia, penambahan angka pengangguran di Bantul itu dikarenakan sebagian dari lulusan terutama SMK belum atau tidak langsung diterima atau bekerja di perusahaan ataupun dunia industri, meski yang bersangkutan sudah punya keterampilan.

Kondisi tersebut, kata dia, sudah menjadi tren tiap tahun setelah ada kelulusan SMK/SMA, sebab dari lulusan yang ada, sebagian diterima kerja di dunia usaha dan berwirausaha, sebagian melanjutkan pendidikan kuliah guna memperdalam ilmu di program diploma atau sarjana.

"Tiap tahun ada lulusan SMK itu tidak masuk dunia industri, dunia usaha tapi melanjutkan kuliah entah diploma atau sarjana, tapi yang tidak masuk dunia kerja atau industri dan tidak kuliah ini akan terjadi penambahan pengangguran, itu pasti terjadi," katanya.

Meski demikian, Sulistyanto menyebut penambahan angka pengangguran itu kalau dihitung sekitar 700 sampai 800 orang, tetapi penambahan itu diprediksi bersifat sementara karena sebagian dari mereka tetap bekerja setelah melamar pekerjaan.

"Total SMK di Bantul itu kan sekitar 26 sekolah, dan (lulusan) yang tidak terserap sekitar 50 persen, ini kita melihat rerata dan angka ini sangat dinamis tergantung peluang pekerjaan yang tersedia di tahun itu," katanya.

Dia mengatakan, untuk tahun ini diperkirakan ada peluang kerja yang lebih bagus dan membutuhkan tenaga kerja besar baik dari perusahaan lokal maupun nasional, apalagi di Bantul sudah ada kawasan industri di Piyungan yang sudah berkembang.

"Makanya kita harap dengan adanya KEK (kawasan ekonomi khusus) di Piyungan itu bisa serap tenaga kerja, jadi angka itu dinamis sekali. Dan peluang kerja itu tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi, kalau pertumbuhan ekonomi bagus, dunia usaha bagus maka serapan kerja tinggi," katanya.

Baca juga: Disnakertrans Bantul minta perusahaan bayarkan THR paling lambat H-7

Baca juga: Bantul akan berangkatkan transmigran awal September

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019