lampu kristal besar didatangkan langsung dari Korea. Sementara karpet masjid juga didatangkan langsung dari Turki
Padang, (ANTARA) - Jika di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab Masjid Syeikh Zayed disebut-sebut sebagai salah satu landmark terbaik dan termegah di dunia, maka di Padang, Sumatera Barat Masjid Baiturrahmah layak disematkan sebagai salah satu masjid terindah di Ranah Minang.
Meski terbilang baru berdiri dua tahun dan resmi digunakan sebagai tempat ibadah pada 15 Juli 2017, Masjid Baiturrahmah yang berlokasi di Jalan Bypass Air Pacah kilometer 15 Padang, mampu mencuri perhatian umat Islam untuk melaksanakan ibadah karena keelokan bangunannya.
Arsitektur bangunan yang identik dengan model bangunan masjid di Timur Tengah membuat masjid ini selalu ramai dikunjungi warga untuk menunaikan ibadah.
Mengambil konsep seperti Masjid Agung Sheikh Zayed yang berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Masjid Baiturrahmah memiliki empat menara yang menjulang tinggi pada empat sisi bangunan.
Pada bagian atasnya terdapat satu kubah besar berwarna putih yang diapit dua kubah ukuran sedang, dan terdapat 50 kubah kecil.
Berdiri di atas tanah seluas 2.600 meter persegi keindahan desain bangunannya membuat masjid ini menjadi salah satu maha karya arsitektur modern simbol kebanggaan umat Islam di Kota Padang.
Saat akan memasuki masjid dari sisi Jalan Bypass Padang, pengunjung akan disambut dengan gerbang nan indah berbentuk kubah setengah melengkung.
Pada bagian depan juga terdapat dua bulan sabit berukuran besar diapit bintang dengan lafaz Allah dan Muhammad di kelilingi pohon palem membuat masjid ini menjadi salah satu lokasi favorit untuk berfoto.
Jika pada siang hari masjid tampak putih, maka pada malam hari identik dengan warna hijau berpendar putih yang sejuk di pandang mata dan indah.
Jika hendak beribadah di sana tidak perlu khawatir karena terdapat dua tempat berwudhu yang menyatu dengan bangunan utama dan dua tempat wudhu lainnya dengan 70 keran air.
Masjid Baiturahhmah memiliki tiga pintu utama pada sisi barat, selatan dan timur terbuat dari kayu yang didatangkan langsung dari Jepara.
Tempat parkirnya pun luas karena lokasinya juga berada disamping kampus Universitas Baiturrahmah Padang dan Rumah Sakit Siti Rahmah sehingga tidak perlu cemas tidak kebagian tempat.
Cobalah masuk ke dalam, hawa dari pendingin ruangan langsung terasa sehingga di dalamnya udara amat sejuk.
Pada bagian dalam interior masjid tak kalah indah, pada bagian depan terdapat kaligrafi yang diukir di atas kayu pada sisi kanan dan kiri podium.
Podium dari kayu berwana coklat yang posisinya ditinggikan juga terlihat anggun, pada bagian atasnya.
Sedangkan dindingnya dipenuhi jendela berbentuk pilar dengan bagian atas melengkung menyerupai kubah yang dipesan dan didatangkan langsung dari Pulau Jawa.
Pada bagian tengah terdapat lampu kristal besar yang didatangkan langsung dari Korea. Sementara karpet masjid juga didatangkan langsung dari Turki.
Baca juga: Pohon kurma di Masjid Al-Barkah Bekasi mulai berbuah
Satu Juz
Pada bulan Ramadhan 1440 Hijriah di Masjid Baiturrahmah ada yang berbeda dengan masjid lain yaitu pelaksanaan salat tarawih digelar dengan bacaan ayat Al Quran oleh imam sebanyak satu juz.
Jadi kalau 30 malam artinya sudah 30 juz atau sama dengan khatam Al Quran kata Ketua Pengurus Masjid Baiturrahmah Jemkhairil.
Menurut dia di Masjid Baiturrahmah terdapat dua orang imam lulusan dari perguruan tinggi Mesir yang hafal Al Quran yang bergantian menjadi imam salat.
Karena bacaan Al Quran cukup panjang, pada malam Ramadhan di masjid ini meniadakan ceramah agama.
Setelah salah isya kira-kira 10 menit langsung dimulai salat tarawih 20 rakaat dengan salam setiap dua rakaat dan disempurnakan dengan salah witir tiga rakaat.
Pelaksanaan salat tarawih dimulai sekitar jam 20.15 WIB dan selesai sekitar pukul 23.00 WIB.
Kendati bacaan ayat cukup panjang tidak menyurutkan animo jamaah untuk mengikuti shalat di masjid ini.
Dengan daya tampung sekitar 2.200 orang pada malam Ramadhan paling kurang terdapat enam shaf dengan kapasitas satu shaf sebanyak 98 orang untuk laki-laki atau lebih kurang 588 orang.
Itu baru untuk jamaah laki-laki, untuk jamaah perempuan pun hampir sama jumlahnya sehingga tak kurang dari 1.100 orang mengikuti shalat tarawih setiap malam.
"Jamaah yang datang tidak hanya dari Padang, bahkan juga dari Sungai Limau Padang Pariaman yang sengaja hendak shalat tarawih ke sini,," kata Jemkhairil.
Tidak hanya itu pada siang hari Ramadhan untuk pelaksanaan salat dzuhur jamaah juga membludak.
Jika di luar Ramadhan hanya lima shaf pada Ramadhan mencapai 10 shaf atau hampir sama dengan jumlah shaf saat shalat Jumat.
Bagi yang berbuka di masjid ini juga disediakan takjil secara gratis berupa kurma dan air minum.
Sementara pada 10 malam terakhir Ramadhan dilaksanakan iktikaf yang pada Ramadhan 1439 hijriah jumlah peserta pada puncaknya malam 27 Ramadhan mencapai 1.800 orang.
"Semua peserta iktikaf kita sediakan sahur gratis," kata dia.
Pelaksanaan iktikaf dimulai selepas salat tarawih dengan berzikir dan membaca Al Quran. Kemudian pukul 01.00 WIB lampu dimatikan dan pada pukul 03.00 WIB dilaksanakan shalat tahajud berjamaah hingga menjelang sahur.
Masjid Baiturrahmah mulai dibangun pada 2015 atas usulan dari anak pemilik Yayasan Baiturrahmah.
Saat itu terdapat masjid Jabal Rahmah yang berada di bagian belakang kampus Universitas Baiturrahmah dengan daya tampung hanya 600 orang.
Karena setiap Jumat selalu membludak dan tidak tertampung akhirnya diusulkan untuk membangun masjid Baiturrahmah yang dibiayai sepenuhnya oleh keluarga pendiri Yayasan Pendidikan Baiturrahmah H Amran.
Kini karena keindahan arsitekturnya selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga menjadi salah satu tujuan wisata religi untuk menikmati keelokan dan kemegahan bangunannya.
Baca juga: Masjid Keramat bukti sejarah kejayaan Islam masa Kerajaan Demak
Baca juga: Masjid Sokambang memendam cerita lama Kerajaan Sumenep
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019