Denpasar (ANTARA News) - Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang akan dikembangkan dalam jumlah besar, memberi kesempatan kepada masyarakat lewat koperasi yang dibentuknya untuk berdagang energi listrik. "Koperasi kini diberi kesempatan untuk mengelola dan menjual aliran listrik ke PLN, yang nantinya disalurkan kepada konsumen," kata Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian ESDM, J Purwono, di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu. Di sela-sela kegiatan "Inception Workshop on Integrated Microhydro Development and Application Program (IMIDAP)", Dirjen Purwono menyebutkan pengembangan dan pembangunan PLTMH mendatang akan lebih banyak melibatkan pihak swasta, sehubungan tidak semuanya dapat diambil pemerintah. "Karenanya, ini sesungguhnya kesempatan bagi pihak swasta dan masyarakat yang tergabung dalam koperasi untuk menjadi bagian dari sistem pengelolaan energi listrik di tanah air," kata Purwono. Menurut dia, potensi alam yang ada di berbagai daerah, sangat dimungkinkan untuk dapat dipakai tempat pembangkit listrik bertenaga air dalam skala kecil. Potensi alam tersebut antara lain berupa cukup banyaknya aliran sungai berarus deras dan bahkan memiliki air terjun, ucapnya. "Di air terjun itulah sangat efektif untuk dibangun PLTMH, yang energinya nanti dapat dijual ke PLN sebelum sampai ke tangan konsumen," katanya. Senada dengan Dirjen, Ratna Ariati, National Project Director IMIDAP, menyebutkan program mikrohidro yang kini dikembangkan pihaknya antara lain bertujuan untuk dapat membantu meningkatan kesejahteran masyatakat. "Utamanya meningkatkan kesejakteraan masyarakat secara ekonomis, baru kemudian disusul dengan sasaran lain, yakni menekan timbulnya pencemaran emisi karbon ke muka bumi," katanya menjelaskan. Mengingat itu, Ratna mengharapkan di masa mendatatang masyarakat mampu berinvestasi dalam pembangunan pembangkit listrik yang ramah lingkungan tersebut. "Masyarakat yang bernaung dalam sebuah koperasi, sejak sekarang sudah dapat mengajukan proposal untuk itu, sehingga nantinya mendapat bimbingan teknis dari instansi yang ditunjuk," katanya. Dengan kemampuan masyarakat dalam melahirkan sejumlah PLTMH, senantiasa akan terwujud sumber-sumber energi terbarukan yang sangat ramah lingkungan, di samping dapat meningkatkan kemampuan secara ekonomis bagi masyarakat luas, kata pimpinan IMIDAP. Workshop selama tiga hari yang diprakarsai Kementerian ESDM bekerja sama dengan UNDP dan GEF itu, diikuti sekitar 100 peserta dari kalangan instansi terkait masalah energi dan sumberdaya alam. (*)
Copyright © ANTARA 2007