Singapura (ANTARA News) - Striker Singapura, Noh Alam Shah, yang dilarang tampil di lapangan selama satu tahun, akibat menyerang pemain negaranya sendiri dalam satu pertandingan, sedang merencanakan bermain di Indonesia. Pemain depan klub Tampines Rovers itu dilarang tampil di lapangan selama satu tahun mulai Senin, karena bulan lalu melakukan tindakan kasar dan keras terhadap pemain bertahan SAFFC, Daniel Bennett, pada final perebutan piala domestik. Alam Shah menendang wajah Bennett dengan lututnya dan kemudian menendang punggungnya dengan kakinya dalam pertandingan yang berkesudahan 3-4 untuk kemenangan SAFFC pada laga final yang brutal itu. Bennett terpaksa ditandu keluar dari lapangan. Namun hukuman itu hanya berlaku dalam kompetisi domestik di Singapura dan mantan kapten tim nasional Singapura, Fandi Ahmad, tetap merencanakan membawa Alam Shah ke klub di Indonesia yang kini dilatihnya. "Alam Shah akan menjadi aset bagi Pelita Jaya," kata Fandi. "Ia memiliki gerakan cepat, fisik yang barus dan ia amat tangguh sebagai striker." "Ia juga amat dikenal di Indonesia. Ia akan menjadi pemain handal dalam tim itu," katanya kepada Reuters. Namun Fandi belum dapat memastikan kapan ia akan membawa Alam Shah ke Indonesia. "Begitu musim kompetisi ini usai, maka saya secepatnya membawa Alam Shah ke Indonesia," katanya seperti dilaporkan harian Straits Times. Pelita Jaya saat ini berada di urutan ke-11 dari 18 tim yang mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Alam Shah, yang masih diharapkan turun membantu tim nasional Singapura dalam babak penyisihan Piala Dunia, adalah pencetak gol terbanyak di negaranya, dengan 28 gol dari 63 penampilannya. Ia mendapat penghargaan Sepatu Emas dan Pemain Terbaik pada Kejuaraan Sepak Bola ASEAN tahun ini setelah mencetak 10 gol termasuk tujuh kali dalam satu pertandingan. (*)

Copyright © ANTARA 2007