Jakarta (ANTARA News) - Lobi utama Djakarta Theatre pada Selasa sempat penuh dengan ratusan anak berseragam putih-biru dan putih abu-abu. Mereka berjubel dalam atrean yang sedikit semrawut, menanti pembagian tiket gratis menonton film "Kangen", "Cintapucino" dan "Badai Pasti Berlalu". Film-film yang sempat menghiasi bioskop Tanah Air pada awal dan pertengahan tahun 2007 itu, kini memang diputar kembali dalam Jakarta International Film Festifal (Jiffest), ajang festival film internasional tahunan yang digagas Yayasan Masyarakat Mandiri Film Indonesia. Jiffest 2007 telah digelar sejak 7 Desember dan akan berakhir pada 16 Desember 2007. Meski ketiga film itu baru akan diputar pukul 14.00 WIB, namun tiket sudah ludes pada 12.30 WIB. Bahkan banyak di antara anak-anak belasan tahun itu yang tak kebagian tiket. "Hari ini memang ramai banget mas, mungkin karena mereka sudah tahu kami membagikan tiket gratis. Kemarin juga ramai, tapi tidak membeludak seperti ini," kata salah seorang petugas tiket Jiffest, Dwini Meydiah, kepada ANTARA News. Dwini terlihat kewalahan ketika anak-anak "ABG" itu saling berebut sisa tiket yang ada di tangannya. "Sudah habis-sudah habis," katanya. Bersama ketiga temannya, Ardhian (13) siswa SMP 73 Jakarta, sengaja datang ke gedung bioskop bersejarah di Indonesia itu untuk menonton film yang dibintangi aktris pujaan mereka, seperti Sissy Prescillia (Cintapucino), Bunga Citra Lestari (Kangen) ataupun aktor Vino G Bastian (Badai Pasti Berlalu) dan Miller (Cintapucino). Padahal, pada saat bersamaan mereka tengah menempuh ujian semester ganjil. "Setelah pusing `ngerjain` soal, boleh dong kita refresing sebentar," kata Ardhian berkilah. Ardhian sebenarnya ingin menonton "Cintapucino", namun yang tersisa tinggal "Kangen". "Jadi kami nonton Kangen saja, nggak pa-pa yang penting kebagian," ujarnya. Panitia Jiffest rupanya memang tak melarang anak-anak berseragam sekolah menonton film yang diputar gratis itu. Batasan umur tampaknya juga tak terlalu dipersoalkan. Dalam festival film yang telah berumur sembilan tahun itu, akan diputar lebih dari 200 film dari sekitar 30 negara di sejumlah bioskop ternama seperti Blitz Megaplex Gran Indonesia, Djakarta XXI dan pusat-pusat kebudayaan seperti Goethe Huis, KIne Forum TIM 21 dan Erasmus Huis. Genre film yang diputar pun sangat bervariasi, dari film panorama yang berkualitas khusus, film besar dengan bintang dan sutradara besar, film dokumenter, film "View from the SEA" dan film pendek. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007