Wina, Austria (ANTARA) - Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi pada Kamis (9/5) menyeru Austria agar mengakui Negara Palestina dan secara pro-aktif mempertahankan proses perdamaian.
Selama pertemuan dengan Menteri Urusan Luar Negeri Austria Karin Kneissi di Wina, Ashrawi menyampaikan perkembangan politik saat ini serta agresi politik dan ekonomi Israel terhadap pemimpin dan rakyat Palestina.
Kedua pejabat tersebtu, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang, juga membahas bahaya yang ditimbulkan oleh upaya tak bertanggung-jawab Israel --yang didukung AS-- untuk melanggara hukum internasional dan merusak penyelesaian dua-negara.
Ashrawi menyambut baik posisi yang disampaikan oleh kebanyakan negara anggota Uni Eropa mengenai perlunya untuk menjamin dihormatinya hukum internasional dan rumus dua-negara dalam setiap rencana atau upaya perdamaian.
"Kami menyeru semua pelaku internasional yang bertanggung-jawab yang berkomitmen pada hukum internasional, keadilan dan perdamaian untuk bergabung dengan kami dalam mempertahankan tatanan yang dilandasi oleh peraturan internasional dan hak rakyat Palestina yang tak bisa dihilangkan bagi kebebasan, perdamaian, keamanan dan kemakmuran," kata wanita pejabat PLO tersebut.
Ashrawi juga menyeru Austria dan anggota lain masyarakat internasional agar melakukan tindakan pro-aktif guna menjamin pertanggung-jawaban atas pelanggaran Israel, dan juga menyeru Austria agar mengakui Negara Palestina.
Ia mengatakan, "Pengakuan Negara Palestina akan menjadi langkah positif dan kuat yang melindungi prospek perdamaian dan mencerminkan komitmen bagi persatuan hak asasi manusia, menegakkan hukum internasional, dan hak rakyat Palestina untuk memutuskan nasib sendiri."
Sumber: WAFA
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019