Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Dalam kondisi cedera punggung, Rahman Hidayat yang tampil di kelas 85kg, harus puas dengan medali perak setelah mencatat total angkatan 314kg di Nakhon Ratchasima Vocational College, Selasa. Angkatan Rahman terpaut dua kg dari peraih emas lifter tuan rumah Thailand Pitaya Tibnoke (314kg). Disaksikan Menegpora Adhyaksa Dault dan Ketua KONI-KOI Rita Subowo, Rahman Hidayat yang tampil pada pertandingan pertama, mencatat angkatan snatch 142kg, satu kilo lebih ringan dari lifter Thailand Pitaya Tibnone (143kg). Untuk angkatan clean and jerk, Rachman mencatat angkatan seberat 173kg dan juga satu kilo lebih ringan dari Pitaya. Akhirnya Pitaya tampil sebagai juara dengan total angkatan 316kg, mengungguli Rahman (314kg) yang harus puas dengan perak. Medali perunggu direbut lifter Vietnam dengan total angkatan 305kg. Meski tampil sebagai juara, angkatan Pitaya tersebut masih jauh dari rekor SEA Games yang dipegang lifter Indonesia Sandow Weldemar Nasution (334kg) yang diciptakan di SEA Games 2005 Manila. Sandow yang turun ke kelas 77kg, sehari sebelumnya meraih medali emas dan juga memecahkan rekor SEA Games. Saat ini andalan Indonesia lainnya Tarso, masih bertanding dikelas 105kg putra. Pertandingan angkat besi masih menyisakan tiga kelas yang akan dipertandingkan pada hari terakhir, Rabu (12/12) dan Indonesia akan mengikuti ketiga kelas itu. Ketiga lifter itu adalah Shinta Dharmariani (75kg putri), Reynaldy Saenal (105kg) dan Dedi Apriyanto (diatas 105kg). Cabang angkat besi telah meraih empat medali emas sesuai target dan berpeluang untuk menambah perolehan emas. Keempat penyumbang emas itu adalah Eko Juli Irawan, Triyatno, Edi Kurniawan dan Sandow Weldemar Nasution. (*)
Copyright © ANTARA 2007