Nusa Dua (ANTARA News) - Pemerintah Norwegia berencana mengalokasikan dana sebesar 3 juta kroner (1 dolar Amerika = 5,4 kroner) per tahun untuk program pencegahan penggundulan hutan (deforestasi) di negara-negara berkembang. Komitmen itu disampaikan oleh Norwegia di sela-sela perhelatan Sidang UNFCCC (Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim), di Nusa Dua, Bali. Kebijakan mendanai program pencegahan deforestasi di negara berkembang, diyakini Norwegia bisa menjadi solusi yang cepat dan rendah biaya dalam hal penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dunia. Menteri Lingkungan dan Pembangunan Internasional Norwegia Erik Solheim mengatakan, biaya mencegah perubahan iklim akan jauh lebih murah daripada jika langkah-langkah penanganan baru dilakukan saat perubahan iklim sudah terjadi. Saat ini, sekitar 20 persen emisi gas rumah kaca yang mengakibatkan fenomena perubahan iklim datang dari penggundulan hutan di negara-negara berkembang. Menekan laju penggundulan hutan akan bermanfaat bagi pencegahan fenomena perubahan iklim, di sisi lain juga bertujuan menjaga keanekaragaman hayati di Bumi dan kehidupan manusia terjaga dari bencana besar. Itu sebabnya Norwegia menempatkan dirinya sebagai pihak yang mengadvokasi pencegahan penggundulan hutan, salah satunya dengan cara mendanai program-program menekan deforestasi. Menurut rencana, dana tiga juta kroner per tahun akan dialokasikan lewat berbagai mekanisme keuangan, seperti Bank Dunia. Selain itu. Pemerintah Norwegia juga memastikan bahwa program pendukung pencegahan deforestasi di negara berkembang tidak akan mengurangi anggaran pengurangan kemiskinan di negerinya sendiri, sebab dana itu akan diambil dari kerangka kerjasama pembangunan Norwegia yang sudah terkembang. (*)
Copyright © ANTARA 2007