Jakarta (ANTARA News) - Antisipasi penurunan suku bunga "The Fed" di kalangan pelaku pasar telah medorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa pagi, ditutup menguat tipis 0,14 persen. IHSG sesi pagi ditutup naik 3,935 poin menjadi 2.794,200 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menambah 1,067 poin atau 0,17 persen ke level 617,541. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, mengatakan prediksi "The Fed" (Federal Reserve/bank sentral AS) yang akan menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen telah mendorong menguatnya bursa global, termasuk BEI. Naiknya bursa global, yang diawali dari bursa AS, Wall Street, dengan indeks Dow Jones naik 97.06 poin menjadi 13,625.58, karena didorong jelang keputusan dalam pertemuan para pembuat kebijakan bank sentral Selasa malam ini. Naiknya indeks Dow Jones ini direspon positif bursa di kawasan Asia, terutama bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang menguat 113,62 poin menjadi 16.038,01 pada akhir perdagangan sesi pagi dan bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng sesi pagi ditutup naik 308,72 untuk berada di 28.809,82. Positifnya bursa global ini telah mendorong IHSG untuk kembali mengejar target tutup di level 2.800, kata Alfian. Menurut Alfian, kondisi makro ekonomi Indonesia yang belum berubah dan kembali menguatnya nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp9.280 per dolar AS, masih menjadi sentimen positif pergerakan indeks untuk berada di atas kisaran 2.800. Kondisi ini telah mendorong pergerakan saham di BEI pada sesi pagi didominasi yang naik sebanyak 85 dibanding yang turun 60, sedangkan 66 stagnan dan 224 efek tidak aktif diperdagangkan. Kenaikan indeks dipimpin naiknya saham Bank Internasional Indonesia yang naik Rp15 ke posisi Rp290, Bank Mandiri terangkat Rp25 ke level Rp3.600, Bumi Resources naik Rp200 menjadi Rp6.100 dan Perusahaan Gas Negara menguat Rp100 ke harga Rp16.500. Volume perdagangan mencapai 1,849 miliar saham dengan nilai Rp1,729 triliun dari 27.522 kali transaksi. (*)
Copyright © ANTARA 2007