Bunzl, sebuah perusahaan distribusi dan outsourcing multinasional, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 2,97 persen.
Diikuti oleh saham Imperial Brands, sebuah perusahaan tembakau multinasional Inggris, yang merosot 2,83 persen, serta perusahaan properti komersial British Land turun 2,40 persen.
Sementara itu, Ferguson, distributor produk pipa dan pemanas multinasional, melonjak 2,87 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan penjaminan, inspeksi, pengujian produk dan sertifikasi multinasional Intertek Group serta maskapai penerbangan International Consolidated Airlines Group, yang masing-masing naik 1,99 persen dan 1,90 persen. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Bursa saham Jerman menguat, namun saham Daimler jatuh 3,16 persen
Baca juga: Bursa saham Prancis menguat, Indeks CAC-40 berakhir naik 14,28 poin
Baca juga: Analis : Pergerakan IHSG terus dibayangi konflik dagang AS-China
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019