Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Postur tubuh tegap, tatoo di lengan serta sejumlah tindik berada di telinga, menambah garang penampilan atlet angkat besi yang hari Senin meraih medali emas SEA Games 2007 Thailand di kelas 77kg. "Bonus uang ini (sejumlah Rp200 juta) akan saya berikan ke ibu saya untuk beli rumah," kata atlet kelahiran Jakarta 25 Maret 1981 itu. "Selain itu saya bangga bisa mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa dan negara saya, dengan ini saya sudah merasa bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa," tambah atlet yang mengaku kenal angkat besi dari ayahnya, Sori Enda Nasution yang juga sekaligus menjadi pelatihnya. Atlet anak pertama dari dua bersaudara pasangan Sori Enda dan Deby Susanti Kabilaha itu bercerita bahwa sewaktu masih muda sekitar umur 11 tahun dirinya lebih tertarik dengan olahraga karate dan bersepeda. "Dulu saya ikut karate dan juga ikut sepeda BMX mendapat juara harapan, tapi karena saya sakit-sakitan akhirnya saya putuskan untuk meninggalkan dua olahraga itu," kenangnya. Karena setiap hari melihat dan berdekatan dengan olahraga angkat besi melalui ayahnya, akhirnya dia minta sendiri ke ayahnya untuk latihan angkat besi. "Ayah tanya apa saya ingin latihan angkat besi, dan saya bilang iya, dan dari situlah saya terus menekuni angkat besi hingga bisa seperti sekarang ini," kata atlet angkat besi spesialis kelas 77kg itu. Sandow memang dibesarkan di lingkungan keluarga yang gemar olaraga angkat besi. "Ibu saya dulu juga pernah menjadi atlet angkat besi wanita, tapi putus di tengah jalan, tapi kalau ayah saya terus menekuni olahraga itu," kata atlet yang mengaku anak mama itu. Sandow mengaku dirinya memang "badung" dari kecil hingga dewasa sekarang ini. "Teman-teman bilang saya badung, apalagi dulu ketika masih kanak-kanak atau remaja orang tua sulit untuk bisa mengendalikan saya," tambah atlet yang sekaligus dengan kemenangannya itu memecahkan rekor lama SEA Games atas nama Erwin Abdullah yang dicetak di Johor, Malaysia, pada 2001. (*)

Copyright © ANTARA 2007