Nusa Dua (ANTARA News) - Pemerintah AS menawarkan program konversi utang untuk perbaikan hutan di Indonesia (debt to natural swap program) senilai 19,6 juta dolar AS. Di sela-sela Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin, Deputi Penasehat Keamanan Nasional (NSA) untuk Urusan Ekonomi Internasional AS, David McCormick mengatakan hal itu, sebagai salah satu dukungan negaranya bagi penyelesaian masalah perubahan iklim yang dirasakan, terutama oleh Indonesia. "Semoga ini menjadi lebih meningkat ke depannya," kata McCormick Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengemukakan, fasilitas itu, merupakan yang pertama kali ditawarkan pemerintah AS. "Angka 19,6 juta dolar AS sebetulnya merupakan jumlah yang sangat kecil," kata Menkeu menegaskan. Ditambahkan Menkeu, pihaknya segera akan membentuk sebuah lembaga khusus yang akan menampung pembiayaan program-program lingkungan hidup, termasuk konversi hutan, yang berasal dari konversi-konversi hutang seperti itu. "Bagaimana detilnya, nanti kita bahas. Yang pasti, kita bakal mengundang keterlibatan pihak LSM untuk ikut di program-program pengelolaan hutan," katanya menambahkan. Menurut Menkeu, pemberian fasilitas konversi utang untuk program lingkungan hidup sudah beberapa kali diterima Indonesia, diantaranya berasal dari pemerintah Jerman senilai 25 juta euro. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007