Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memberikan subsidi (dukungan) finansial terhadap 11 ruas jalan tol yang saat ini masih dalam proses tender, agar lebih banyak peserta yang ikut serta.
"Kalau tidak diberikan dukungan finansial, jelas tidak akan ada investor yang bersedia masuk ke ruas ini, karena memang tidak layak," kata Dirjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, di Jakarta, Senin.
Namun, tetap ruas-ruas ini tetap harus dibangun, karena memiliki nilai ekonomi tinggi dalam mengembangkan daerah yang dilaluinya, kata Hermanto.
Pola subsidinya, menurut dia, seperti ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono, dalam ruas ini pemerintah mengambil peranan untuk membiayai pembebasan tanah sepenuhnya.
Sementara itu, Deputi Infrastruktur Kementerian Negara Perencana Pembangunan Nasional, Deddy S Priatna mengatakan, tengah mempertimbangkan untuk memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk terlibat pembangunan jalan tol.
Menurut dia, saat ini tengah disusun tim untuk membuat kebijakan bagi daerah yang akan ikut terlibat dalam pembangunan jalan tol.
Lebih jauh Hermanto mengatakan, keterlibatan daerah dapat dilihat dalam pembangunan sejumlah ruas tol Trans Jawa.
Dia juga mengharapkan, dalam 11 ruas tol tersebut peran pemerintah daerah dapat diperluas, sehingga bersama dengan investor dapat ikut terlibat dalam pembangunan jalan tol.
Seperti ruas tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, pihak Pemprov Jawa Barat telah membentuk PT Jasa Sarana, guna menghimpun dana-dana bagi pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol.
Hermanto mengemukakan, terkait dengan perkembangan pembebasan tanah Tol Trans Jawa, sudah ada perkembangan untuk ruas Kanci-Pejagan dan Surabaya-Mojokerto.
Menurut dia, dengan kemajuan yang ada di kedua ruas tersebut, diyakini tahun 2008 akan masuk tahap konstruksi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007