Kotabaru (ANTARA News) - Kepala Kantor Informasi, Komunikasi, dan Data Elektronik, Kotabaru, Abdul Karim, mengatakan bahwa untuk mendeteksi terjadinya gempa bumi dan tsunami sejak dini, Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), memasang alat pendeteksi dini (Early Warning System/EWS) gempa dan tsunami bantuan dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). "Alat pendeteksi gempa dan tsunami sangat diperlukan Kotabaru, mengingat Kotabaru berada di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Jawa, dan berpotensi terjadinya gempa bumi dan tsunami," kata Karim, Senin. Dijelaskannya, alat tersebut berfungsi sebagai alat pendeteksi terjadinya gempa bumi dan akibatnya, seperti gelombang tsunami di wilayah Indonesia, terutama di wilayah Kotabaru dalam waktu dua menit. "Kendati Kotabaru dapat dikatakan aman dari terjadinya gempa bumi dan gelombang tsunami, namun kita tidak boleh terlena sehingga tidak mau berusaha mengetahui ancaman dan bahaya yang diakibatkan gempa dan gelombang tsunami jika itu terjadi di sekitar kita," ujar Karim. Ia mengemukakan, dengan diketahuinya gempa bumi dan tsunami sejak dini tersebut, masyarakat dan pemerintah dapat bersama-sama mempersiapkan bantuan atau menghindari daerah yang berbahaya. Oleh karena, menurut dia, hampir sebagian besar musibah gempa dan tsunami menelan korban, jiwa dan harta yang tidak sedikit jumlahnya, demikian karim. Faisal Muhdi selaku Operator EWS mengungkapkan, dengan deteksi gempa sejak dini, masyarakat dan pemerintah di daerah dapat menekan jumlah korban dan kerugian akibat gempa bumi dan gelombang tsunami. Gempa sekecil apa pun alat tersebut dapat mendeteksi dengan mengeluarkan bunyi sirene, sehingga kita bisa berjaga-jaga untuk menyelamatkan diri. Adanya alat deteksi gempa dan tsunami tersebut, akan memberikan kepastian kepada warga. Artinya, jika terjadi gempa, mereka bisa mengetahui apakah gempa itu menimbulkan tsunami atau tidak. Jika tidak, mereka tidak perlu lagi mengungsi ke daerah lain seperti setiap gempa sebelumnya, katanya. Sementara itu, Syajidan selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, mengemukakan, selain memasang alat pendeteksi gempa dan tsunami, pihaknya juga telah mengusulkan kepada pemerintah daerah agar memberikan sarana dan prasarana penunjang lainya. "Kita masih memerlukan alat deteksi lainya, dan tindak lanjut deteksi tersebut untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Mudah-mudahan apa yang kita usulkan tersebut disetujui oleh pemerintah daerah," kata Syajidan menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007