Mamuju (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (PBOM) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menguji 39 sampel jajanan berbuka puasa yang dijajakan di sejumlah tempat di daerah itu.

Kepala BPOM Mamuju Netty Nurmuliawaty, Jumat malam mengatakan, dari hasil uji sampel jajanan itu, semuanya negatif mengandung bahan berbahaya.

"Ke-39 sampel yang diuji kandungan boraks, zat pewarna dan pengawet itu semuanya negatif," kata Netty di Mamuju.

Ia mengatakan, pengujian sampel jajanan berbuka itu dilakukan melalui empat kategori, yakni tes kit Rhodamin-B, boraks, formalin dan Metanil Yellow.

Sebelumnya lanjut Netty, BPOM Mamuju juga telah melakukan uji sampel jajanan berbuka puasa di Kabupaten Majene.

Dari 21 sampel jajanan yang telah diuji kandungan Rhodamin-B, boraks, formalin dan Metanil Yellow tambahnya, dua diantaranya mengandung zat berbahaya.

"Dari uji sampel jajanan berbuka yang kami lakukan di Majene kemarin (Kamis) kami temukan dua sampel kerupuk mengandung boraks dan Rhodamin B," tuturnya.

"Dari keterangan penjual, kerupuk tersebut didatangkan dari Kabupaten Polewali Mandar. Kami telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan setempat karena kewenangan menindak industri rumah tangga, ada pada pemerintah daerah," terang Netty.

BPOM Mamuju kata Netty akan terus melakukan uji sampel jajanan berbuka hingga menjelang Idul Fitri.

BPOM lanjutnya, akan melakukan pemeriksaan sampel jajanan berbuka di seluruh kabupaten di Sulbar.

"Setalah di Mamuju, kami akan melakukan pemeriksaan jajanan berbuka di Kabupaten Mamuju Tengah, Pasangkayu kemudian Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa," ujar Netty.

Baca juga: BPOM Maluku uji sampel takjil buka puasa
Baca juga: BPOM Mamuju periksa jajanan berbuka puasa
Baca juga: Pemkot Palembang imbau warga teliti membeli makanan di bulan Ramadhan

Pewarta: Amirullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019