Jakarta (ANTARA) - Kenaikan harga tiket pesawat berpotensi melambatkan pertumbuhan nasional karena ada berbagai kinerja sektor perekonomian yang dirasakan terdampak akibat meningkatnya harga penerbangan tersebut.
"Salah satu faktor yang berperan besar dalam melambatnya pertumbuhan ekonomi itu adalah adanya kenaikan harga tiket pesawat," kata peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, kenaikan harga tiket pesawat yang cukup tinggi tersebut perlu untuk diatasi, karena sektor transportasi udara berperan tidak hanya untuk mendorong mobilitas manusia antar daerah di negara kepulauan, namun yang juga sama pentingnya adalah perannya terhadap sektor pariwisata di Indonesia.
Ilman mengingatkan bahwa bukan rahasia apabila sektor pariwisata tumbuh, maka tingkat konsumsi di daerah tersebut juga akan kuat.
Ia juga menuturkan bahwa beberapa daerah di Indonesia yang bergantung besar terhadap sektor pariwisata pun juga terkena dampak dari kenaikan harga tiket pesawat akhir-akhir ini, sehingga akhirnya akan akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
"Pertumbuhan PDRB di Bali dan Nusa Tenggara saja, yang notabene menjadi tempat pariwisata utama, itu memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 4,64 persen atau masih di bawah capaian nasional," katanya.
Dengan demikian, menurut dia, maka kenaikan tiket pesawat tentunya memiliki hubungan terhadap performa sektor pariwisata.
Selain itu, ujar dia, arus mudik yang akan mendatang juga pasti akan dipengaruhi dengan harga tiket pesawat yang berlaku.
"Sehingga penting bagi pemerintah untuk terus memperbaiki struktur pasar dan struktur harga di sektor transportasi udara tersebut," ujarnya.
Sebagaimana diwartakan, pertumbuhan ekonomi pada Q1 2019 berada di angka 5,07 persen. Sedangkan target target pertumbuhan ekonomi yang digagas pemerintah adalah sebesar 5,3 persen pada 2019.
Baca juga: Legislator ingatkan harga tiket pesawat berdampak kepada pariwisata
Baca juga: DPR terima banyak keluhan terkait harga tiket pesawat
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019