Hong Kong (ANTARA News) - Grand China Airlines, anak perusahaan penerbangan terbesar ke empat China, sedang merencanakan menaikkan hingga 3,3 miliar dolar AS dari penjualan saham dan obligasi, demikian South China Morning Post melaporkan, Senin. Perusahaan itu, yang dimiliki Hainan Airlines dan tiga angkutan penerbangan lainnya yang semuanya melayani jalur-jalur domestik, diharapkan selesai melakukan penjualan senilai 1,3 miliar dolar obligai yang dapat ditukar bulan depan, menurut laporan tersebut. Setelah penerbitan obligasi, perusahaan itu akan meluncurkan penawaran publik perdana (IPO) senilai dua miliar dolar di Hong Kong, kata sumber itu yang tidak bersedia disebutkan namanya. Investor miylader George Soros memiliki 19 persen dari Grand China, sementara pemerintah provinsi Hainan memiliki 48 persen, kepemilikan terbesarnya, tulis harian itu lagi, demikian laporan Thomson Financial. (*) ( 1 dolar AS = 7,80 dolar Hong Kong).

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007