Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Nusa Dua, Bali, Senin, meluncurkan buku berjudul "Strategi Konservasi dan Rencana Aksi Indonesia untuk Orangutan" periode 2007-2017. "Pemerintah Indonesia bekerja keras mengembangkan strategi nasional dan rencana aksi bagi kehidupan orangutan sebagai bagian dari komitmen pemerintah Indonesia untuk menjamin kelangsungan hidup spesies mega fauna ini," kata Susilo Bambang Yudhoyono. Kepala Negara kemudian menyatakan kegembiraannya dapat meluncurkan cetak biru rencana aksi Indonesia dalam menyelamatkan orangutan itu. "Target dari program ini adalah menyetabilkan habitat orangutan dari sekarang hingga 2017," katanya. Sementara itu Menteri Kehutanan MS Kaban mengatakan bahwa dalam buku itu terdapat dua pendekatan untuk menjamin kelangsungan hidup spesies orangutan di tengah pembangunan yang berlangsung sangat cepat di negeri ini. Pertama, melakukan integrasi dan revisi penggunaan lahan untuk mengakomodasi habitat orangutan dan ekologinya. Kedua, sampai 2015 seluruh orangutan di pusat rehabilitasi harus dilepaskan kembali ke alam bebas dan tidak akan ada penangkapan orangutan lagi. "Pendekatan kedua itu sangat bergantung pada integrasi dan penyesuaian perencanaan penggunaan lahan dan penegakan hukum," katanya. Sementara itu Duta Besar AS untuk Indonesia Cameron Hume mengatakan, melindungi orangutan juga berarti melindungi hutan. Dia juga mengemukakan komitmen AS membantu Indonesia menyelamatkan orangutan. AS dan Australia telah menyatakan komitmennya untuk membantu Indonesia dalam menyelamatkan orangutan. Sebelumnya Jurubicara Kepresidenan Dino Patti Djalal mengatakan bahwa orangutan adalah simbol dari fauna Indonesia seperti komodo. Hadir juga dalam kesempatan itu, Terry Irwin, istri Steve Irwin --penggiat lingkungan asal Australia yang meninggal akibat serangan ikan pari. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007