Denpasar (ANTARA News) - Alokasi dana untuk promosi pariwisata Indonesia pada 2008 sebesar Rp150 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp100 miliar. "Kami mengajukan dana untuk promosi pariwisata sebesar Rp200 miliar, kemungkinan besar hanya disetujui sekitar Rp150 miliar," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik di Sanur, Bali, Senin. Selesai membuka seminar dampak perubahan iklim terhadap pariwisata Indonesia, ia mengatakan alokasi dana yang disiapkan itu masih sangat kecil dibanding dengan negara-negara lain, seperti Malaysia yang menyiapkan dana untuk kegiatan serupa sekitar Rp800 miliar. Meskipun demikian, dengan alokasi dana yang tersedia bertekad untuk mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara sedikitnya tujuh juta orang. Berbagai strategi telah dilakukan antara lain merangkul pihak swasta, yakni pengelola hotel dan jasa pariwisata lain untuk bersama-sama melakukan kegiatan promosi ke negara pasaran potensial. "Pengadaan brosur, buklet, VCD dan lainnya untuk kepentingan promosi pariwisata Indonesia ke luar negeri diharapkan bisa dilakukan oleh masing-masing pemilik hotel dan pengelola usaha jasa pariwisata," harap Jero Wacik. Kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun ini ditargetkan sebanyak enam juta orang, hingga awal Oktober 2007 sudah tercapai empat juta orang, tambahnya. Adanya dukungan keamanan yang tetap terpelihara dengan kondusif diharapkan sasaran kunjungan wisman yang ditetapkan itu dapat tercapai, bahkan melebihi sasaran, demikian harapan Jero Wacik. (*)
Copyright © ANTARA 2007