Biasanya tren penambahan sebesar empat persen hingga 12 persen untuk gasoline atau BBM, tetapi seminggu menjelang Lebaran dan seminggu setelah lebaran pemakaiannya turun sekitar delapan hingga 14 persen.
Pontianak (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat dan Tengah menyiapkan cadangan atau stok bahan bakar minyak (BBM) di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sebagai antisipasi peningkatan permintaan sepanjang bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri di Kalimantan Barat.
"Sebagai antisipasi peningkatan permintaan, setiap SPBU disiapkan Loading Order (pemesan) lebih dari hari-hari biasa sehingga setiap waktu bisa dikirim," kata Sales Executive Retail VI, Pertamina Wilayah Kalbar, Benny Hutagaol di Pontianak, Jumat.
Selain itu, menurut dia, pihaknya juga menyiapkan stok BBM di Terminal BBM untuk waktu sekitar sembilan hingga 16 hari ke depan dan stok tersebut setiap hari dilakukan penambahan.
"Biasanya tren penambahan sebesar empat persen hingga 12 persen untuk gasoline atau BBM, tetapi seminggu menjelang Lebaran dan seminggu setelah lebaran pemakaiannya turun sekitar delapan hingga 14 persen," ujar Benny.
Benny menambahkan, hingga saat ini tren pemakaian BBM di wilayah Kalbar masih normal seperti hari-hari biasa yakni untuk BBM jenis premium 739 KL /hari; biosolar 792 KL/hari; pertamax 23 KL/hari; pertalite 1.033 KL/hari; kemudian dexlite dan pertamina dex 22 KL/hari.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir, karena pihaknya jauh hari sudah melakukan berbagai persiapan dalam mengantisipasi peningkatan permintaan BBM tersebut.
Sebelumnya, Sales Executive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih mengatakan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 21.840 tabung elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram untuk wilayah Kota Pontianak pada awal Ramadhan 2019.
"Stok sebanyak 21.840 tabung elpiji subsidi tersebut sebagai antisipasi peningkatan pemakaian pada awal Ramadhan di Kota Pontianak," katanya.
Penambahan stok tersebut kalau dipersentasekan ada peningkatan stok sebanyak 3,66 persen dari alokasi atau kuota per bulan di wilayah Kota Pontianak, katanya.
"Untuk seluruh Kalbar penyaluran elpiji subsidi mencapai 408 MT/hari (sebanyak 136.000 tabung) atau mengalami peningkatan sebesar sembilan persen dari penyaluran normal 373 MT/hari (125.000 tabung)," ungkapnya.
Sementara itu, menurut dia, pihaknya juga menyiapkan stok sebagai antisipasi untuk elpiji nonsubsidi bagi masyartakat atau pengguna di segmen menengah ke atas dan horeka (Sektor Usaha Hotel dan Restoran dan Kafe) sebesar 60 MT atau mengalami peningkatan tiga persen dari pemakaian harian rata-rata 58,2 MT.
"Karena itu masyarakat tidak perlu khawatir karena stok elpiji tiga kilogram cukup, dan kami juga melakukan penambahan stok untuk elpiji nonsubsidi sebagai antisipasi peningkatan permintaan," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan instansi terkait agar dapat mengawasi distribusi elpiji subsidi secara tepat sasaran.
Pewarta: Andilala
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019