Buenos Aires (ANTARA News) - Enam Presiden negara-negara di Kawasan Amerika Selatan meluncurkan Bank Selatan atau "Bank of the South", sebagai alternatif sumber pembiayaan selain Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Presiden Argentina Nestor Kirchner, Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden Paraguay Nicanor Duarte, Presiden Ekuador Rafael Correa, Presiden Bolivia Evo Morales, dan Presiden Venezuela Hugo Chavez menandatangani MoU peresmian bank tersebut. "Ibu pertiwi `yes`, koloni `no`!" teriak aktivis pendukung Kirchner. Chavez dan Kirchner mendorong inisiatif untuk membentuk bank regional pada 2006, untuk mendorong kawasan itu keluar dari pengaruh negatif IMF dan Bank Dunia. "Bank itu akan menjadi faktor penentu dalam proses kebebasan rakyat kita," kata Chavez setiba di Buenos Aires. Menurutnya, memiliki sumber pembiayaan sendiri menjadi hal yang penting bagi Amerika Selatan untuk menghentikan ketergantungan dari lembaga internasional. Dia menganggap IMF adalah "kutukan" bagi kawasan itu dan mengkritik "kebijakan IMF yang menyebabkan kelaparan, penderitaan, kemiskinan dan kekerasan bagi rakyat kami." Menurut juru bicara pemerintah Brazil, Marcelo Baumbach, lembaga baru itu akan "memainkan peran yang signifikan pada integrasi regional dan konsolidasi negara-negara di Uni Amerika Selatan. Dan Presiden Ekuador Correa mengatakan Bank Selatan akan membantu Amerika Latin menyelesaikan masalah finansialnya. "Ini langkah besar bagi integrasi Amerika Latin. Kami memiliki masa lalu yang sama, sekarang waktunya kami menuju masa depan yang sama," kata Correa, seperti dikutip AFP. Bank tersebut akan mulai beroperasi pada 2008 dengan modal awal 7 miliar dolar AS. Berbasis di Karakas, Venezuela, "Bank of the South" akan memiliki kantor wilayah di Buenos Aires, Argentina dan La Paz, Bolivia. Setelah dibentuk, para menteri perekonomian memiliki waktu 60 hari untuk menyusun mekanisme kerja bank tersebut. "Kesepakatan itu meliputi beberapa prosedur, termasuk sistem kontribusi dan apakah perbedaan bobot ekonomi masing-masing negara akan ikut diperhitungkan," ungkap seorang pejabat Argentina. Bank tersebut akan dipimpin oleh Dewan Direksi, yang terdiri atas para menteri ekonomi negara-negara anggota. (*)
Copyright © ANTARA 2007