Ketersediaan bawang putih yang mencukupi itu berdampak langsung terhadap harga di sejumlah pasar tradisional di Pulau Bangka yang mulai berangsur turun menjadi Rp55.000 dari Rp65.000 per kilogram.

Pangkalpinang (ANTARA) - Para distributor sayur mayur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendatangkan 10 ton bawang putih untuk menekan kenaikan harga bumbu masak itu selama bulan puasa Ramadhan.

"Saat ini stok bawang putih cukup dan harga berangsur turun," kata Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah Kepulauan Babel Yan Megawandi di Pangkalpinang,
Jumat.

Ia mengatakan bahwa sebanyak 10 ton bawang putih tersebut tersebar di lima gudang distributor yaitu gudang Awi tiga ton, CV Cahaya Abadi dua ton, Hamid dua ton, Saikun dua ton dan Nouval satu ton.

"Kami terus mengawal dan meminta distributor untuk terus menambah stok bawang putih dan kebutuhan bumbu masak lainnya seperti bawang merah, cabai serta kebutuhan pokok masyarakat lainnya," ujarnya.

Menurut dia, ketersediaan bawang putih yang mencukupi itu berdampak langsung terhadap harga di sejumlah pasar tradisional di Pulau Bangka yang mulai berangsur turun menjadi Rp55.000 dari Rp65.000 per kilogram.

Sementara itu, harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional di Pulau Belitung masih bertahan tinggi Rp70.000 per kilogram, karena dipengaruhi biaya transportasi pemasokan komoditas itu yang tinggi.

"Saat ini kami lebih memfokuskan untuk meningkatkan distribusi dan stok bawang putih ini agar masyarakat bisa mendapatkan bawang dengan harga terjangkau selama puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti," katanya.

Oleh karena itu, kata dia organisasi perangkat daerah terkait yaitu Disperindag, Dinas Pangan, Satgas Pangan dan distributor diimbau untuk terus mengawal dan menambah pasokan bawang putih, agar tidak terjadi kelangkaan seperti pada saat menjelang puasa yang sempat mengalami kekosongan stok.

"Kami memperkirakan permintaan bawang ini akan mengalami peningkatan, karena meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang lebaran nanti," katanya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019