Kuta (ANTARA News) - Pentolan Greenpeace dan ratusan anggota LSM lain dari sejumlah negara yang tergabung dalam Civil Society Forum (CSF), melakukan aksi unjuk rasa dengan berendam badan di Pantai Kuta, Bali, Minggu sore hingga petang hari. Unjuk rasa yang dirangkaikan dengan acara Ruwatan Bumi, digelar CSF dengan membentangkan gulungan kain berwarna biru membentuk lingkaran, sementara di bagian dalam lingkaran dibuat garis-garis tertentu dari gulungan kain warna hijau. Seluruh bentangan kain tersebut dipegang rapat oleh ratusan demonstran yang duduk-duduk dan berendam di kawasan bibir pantai yang banyak dikunjungi wisatawan, sore itu. Semula para pengunjuk raca cukup tenang duduk-duduk sambil mengobrol satu sama lain, namun menjelang petang hari sebagian mulai gelisah sehubungan permukaan air laut mulai mengalami peningkatan. Terkait naiknya permukaan air laut tersebut, para pengunjuk rasa yang tadinya beredam sebatas pinggang, kini nyaris merendam badan hingga sebatas leher. Diduga khawatir permukaan air terus bertambah, sebagian demi sebagian para pengunjuk rasa bangkit dan menyingkir dari tempatnya berendam di kawasan bibir pantai. Hingga matahari menjelang terbenam, tinggal dalam hitungan belasan saja yang masih bertahan di dalam air, itu pun di bagian bibir pantai yang paling dangkal. Melihat itu, pihak Greenpeace yang merancang bangun bentangan kain tersebut, menggulung kembali kainnya ke tepian pantai. Sementara di wilayah yang tidak tersentuh ombak, tampak puluhan anggota CSF duduk-duduk sembari memanjatkan doa agar iklim yang telah mengalami perubahan, secepatnya dapat berlalu. Tejo Wahyu Jatmiko, Koordinator Kampanye CSF, mengatakan, pihaknya melakukan ruwatan bumi untuk memohon kepada Yang Kuasa agar Bumi dapat diselamatkan dari pencemaran polusi gas emisi karbon yang cenderung terus meningkat. "Setelah perundingan lewat UNFCCC tidak banyak dapat memberi arti bagi upaya pengurangan konsentrasi karbon di atmosfer Bumi, tidak adam tempat lain bagi kami untuk memohon, selain kepada Tuhan," katanya. Untuk itu, sedikitnya 250 anggota LSM dari berbagai belahan dunia yang tergabung dalam CSF, kini melakukan "Ruwatan Bumi" di Pantai Kuta, katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007