Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya menstabilkan harga bawang putih di seluruh daerah melalui operasi pasar, termasuk Provinsi Lampung, dengan jumlah yang digelontorkan sebanyak 1 kontainer atau setara 29 ton bawang putih.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, mengatakan operasi pasar ini dilakukan di tiga titik, yakni Pasar Panjang, Pasar Tugu dan di Toko Tani Indonesia (TTI) Lampung. Bawang putih impor yang didatangkan dari China itu dijual dengan harga Rp25.000 hingga harga tertinggi Rp30.000 per kg.
"Setiap hari pasokan kami kirim masuk pasar. Jadi tidak ada lagi alasan harga naik. Untuk Provinsi Lampung diharapkan harga stabil pada kisaran Rp25.000 sampai Rp30.000 per kg," kata Suwandi saat menggelar operasi pasar di Pasar Panjang, Bandar Lampung, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Suwandi menjelaskan setelah operasi pasar ini, pasokan rutin bawang putih dari distributor untuk Provinsi Lampung sebanyak 4-5 truk per hari.
Operasi pasar di Provinsi Lampung sudah berjalan sejak Selasa (7/5) lalu sebanyak tiga kontainer, setara 90 ton dan Rabu (8/5) dipasok dengan jumlah 7 truk setara 50 ton. Ada pun kebutuhan Lampung akan bawang putih sebanyak 28 ton per hari.
Oleh karenanya, ia menegaskan stok bawang putih selama Ramadhan hingga Idul Fitri tahun ini melebihi kebutuhan.
Kementerian Pertanian juga telah meminta para importir di seluruh Indonesia untuk bertanggung jawab agar harga bawang putih dapat turun normal dari rata rata Rp48.000-60.00 per kg menjadi Rp25.000-30.000 per kg.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Edi Yanto mengatakan pihaknya memiliki dua Toko Tani Indonesia (TTI) yang beroperasi setiap hari menyajikan harga pangan murah dan berkualitas.
Bahan pokok yang dijual antara lain beras Rp8.500 per kg, gula pasir Rp12.000, minyak goreng Rp10.000, telur Rp21.000 per kg, daging ayam Rp31.000 per kg, daging sapi Rp80.000 per kg, bawang merah Rp22.000 per kg dan bawang putih Rp25.000 per kg.
Selanjutnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura Provinsi Lampung Achmad Chrisna Putra menyebutkan pasokan pangan saat Ramadhan hingga Idul Fitri dipastikan aman. Hal tersebut sudah diantisipasi sejak awal, dengan luas tanam 3-4 bulan lalu lebih tinggi dibanding bulan biasanya.
"Untuk telur, daging, minyak, gula, cabai dan bawang merah, pasokanya aman dan harga stabil. Bahkan produksi tanaman pertanian di Lampung surplus dan dikenal sebagai pemasok sayuran, buah dan pangan lain ke Jakarta. Ini yang membuat pasokan aman," kata Achmad. (*)
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019