Tadi kami shalat tarawih sempat gelap-gelapan. Untungnya masjid kami punya 'genset' dan syukurnya listriknya padam tidak sampai berjam-jam

Deliserdang (ANTARA) - Listrik kembali padam pada malam Ramadhan di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Utara, seperti di Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Kota Padangsidimpuan, akibatnya umat Muslim yang sedang melaksanakan shalat tarawih harus menjalankan ibadah tanpa penerangan listrik.

Padamnya listrik pada Kamis malam sekitar pukul 20.30 WIB itu mendapat tanggapan beragam dari masyarakat, ada yang kesal, namun ada juga yang memakluminya.

"Mungkin ada yang rusak kan padamnya juga tidak lama hanya sekitar 20-30 menit saja. Kita maklumi saja memang sudah begitu kondisinya," kata Sarman Samura, warga Percut Seituan, Deliserdang.

Namun tanggapan berbeda disampaikan Afrizal, warga kecamatan yang sama. Ia menyebutkan seharusnya jauh-jauh hari PT PLN sudah bisa mengantisipasi kondisi yang ada, karena memang berdasarkan pengalaman pada bulan Ramadhan pemakaian listrik sangat tinggi.

"Kesal juga dibuat PLN ini. Tadi kami shalat tarawih sempat gelap-gelapan. Untungnya masjid kami punya 'genset' dan syukurnya listriknya padam tidak sampai berjam-jam," katanya.

Sebelumnya pada hari yang sama, yakni dini hari saat masyarakat akan bersantap makan sahur, listrik juga padam.

Akibatnya masyarakat harus makan sahur hanya dengan penerangan seadanya dan listrik kembali menyala menjelang azan Subuh.

PLN melakukan pemulihan cepat atas kerusakan yang terjadi pada beberapa pembangkit listrik sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Setelah diselidiki, kerusakan terjadi pada Current Transformer (CT), peralatan yang mengubah besaran arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, dengan arus 150kV.

Baca juga: PLN Sumut berusaha tidak terjadi pemadaman listrik selama Ramadhan

Baca juga: Warga Sumut sahur tanpa penerangan listrik PLN

Pewarta: Juraidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019