Jakarta (ANTARA) - Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, masih normal atau belum mengalami peningkatan signifikan di awal Ramadan 1440 Hijriah.
"Saat ini bongkar muat didominasi oleh kapal yang mengangkut sembako dan bahan bangunan," kata Kerani Lapangan Pelabuhan Sunda Kelapa Muhadi di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan sekitar 40 kapal yang melakukan aktivitas bongkar muat. Hal itu khusus untuk kapal pinisi atau moda transportasi laut berbahan dasar kayu.
"Untuk bongkar muat, khusus kapal pinisi. Namun, di sini juga terdapat sekitar 40 kapal besi yang bersandar," katanya.
Ia menjelaskan satu kapal bersandar sekitar 3 hari di Pelabuhan Sunda Kelapa. Selanjutnya, akan terus terjadi pergantian keluar masuk kapal.
Kapal-kapal tersebut, kata dia, berasal dari berbagai daerah, seperti Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kalimantan dan Riau.
Sementara itu, nakhoda kapal yang sedang bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa Safrizal mengatakan bahwa pihaknya melakukan bongkar muat 300 ton terigu pada pekan pertama Ramadan.
"Terigu-terigu ini berasal dari Pabrik Bogasari, Tanjung Priok, dan akan dikirim ke Riau," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan bongkar muat sejak Selasa (7/4) dan diperkirakan dapat berangkat ke daerah tujuan pada hari Sabtu (11/4).
"Bongkar muat ini tergantung pada cuaca dan persediaan barang. Jika barangnya lancar masuk, kemungkinan 2 hari ke depan sudah berangkat," katanya.
Selain tepung terigu, Safrizal mengaku juga sering melakukan bongkar muat bihun.
Khusus untuk kapal yang dikemudinya yakni Kapal Layar Motor (KLM) Kota Berastagi, hanya melakukan perjalanan ke Riau, lalu kembali ke Jakarta.
Pewarta: Muhammad Zulfikar/Taufik Ridwan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019