Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) tengah menyiapkan instrumen moneter berupa fasilitas standing pada awal 2008 bagi perbankan yang membutuhkan likuiditas untuk menyempurnakan instrumen moneter yang telah ada sebelumnya. Deputi Gubernur BI Budi Mulya seusai memberikan sambutan pembukaan rapat kerja Perhimpunan Jurnalis Indonesia di Jakarta, Sabtu, mengatakan, instrumen tersebut nantinya dapat digunakan oleh perbankan yang membutuhkan likuiditas jangka pendek harian. "Untuk itu BI akan meyakinkan bank ada fasilitas likuiditas jangka pendek," katanya. Ia menambahkan fasilitas tersebut nantinya akan menggunakan underlying aset baik Sertifikat Bank Indonesia (SBI) maupun Surat Utang Negara (SUN). Selain itu pihaknya juga menyiapkan instrumen moneter berupa mekanisme repurchase agreement (repo) atau perjanjian membeli kembali dengan basis SUN dan SBI untuk operasi moneter guna mengatasi masalah likuiditas. Repo adalah penjualan surat berharga atau SUN dengan perjanjian untuk membeli kembali pada waktu dan dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Repo digunakan untuk mendapatkan likuiditas dalam jangka pendek dari satu hari (overnight) sampai dengan satu tahun (term repo) sehingga pembeli repo mendapatkan imbalan suku bunga jangka pendek Berbeda dengan fasilitas standing, menurut dia, repo lebih merupakan kebutuhan industri perbankan. Menurut dia, dengan penggunaan repo tersebut, nantinya akan meyakinkan bank ada fasilitas likuiditas jangka pendek yang bisa digunakan perbankan bila terjadi masalah likuiditas. Sebab BI akan melaksanakan repo tersebut secara harian. "Kami akan melakukan repo dengan surat berharga yang akan kami laksanakan secara harian," katanya. Ia menambahkan repo nantinya akan dilaksanakan melalui lelang yang dilakukan BI. Menurut dia kedua instrumen tersebut digunakan agar perbankan tidak perlu melepas surat berharganya baik SUN maupun SBI untuk memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek. "Jadi bank tak harus melepas secara outright, secara jual lepas dari kepemilikan surat berharganya. Sun contohnya, karena dia tahu dititipkan saja ke BI karena likuiditasnya akan diberi BI," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007