Jakarta (ANTARA) - Dalam kondisi terjepit seperti bencana alam, barang-barang yang ada di sekitar bisa dimanfaatkan untuk bertahan hidup.

Membuat sendok dari karton, gelas dari kertas koran, ponco dari plastik sampah, mangkuk dari botol plastik hingga toilet portabel yang memanfaatkan plastik, koran dan kapur barus.

Video singkat mengenai cara menyulap barang-barang itu dari bahan seadanya merupakan bagian dari pameran "Earth Manual Project- Disaster and Design: for Saving Lives" di Dia.Lo.Gue, Kemang, Jakarta.

Pameran dari Japan Foundation ini menyuguhkan berbagai ide kreatif dalam mengatasi isu kebencanaan dari Indonesia, Thailand, Filipina dan Jepang. Tujuannya, berbagi ide kreatif yang bisa diterapkan untuk mempersiapkan diri ketika menghadapi bencana.
 
Pameran "Earth Manual Project- Disaster and Design: for Saving Lives" (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Pengunjung dapat melihat contoh pelatihan kebencanaan yang dikemas secara menarik.

Ada sapu tangan lebar yang dihiasi ilustrasi beragam cara menggunakannya di situasi darurat, mulai dari masker untuk melindungi diri dari debu sampai perban untuk menghentikan luka.

Ada juga permainan kartu dengan gambar berisi keterampilan bertahan hidup dan berbagai tip saat menghadapi situasi darurat. Permainan kartu ini bisa dibeli masyarakat Jepang di toko buku dan toko permainan.
 
Pameran "Earth Manual Project- Disaster and Design: for Saving Lives" (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Pengunjung juga bisa melihat contoh kotak starter kit berisi barang-barang yang krusial saat bencana, seperti tisu basah, toilet darurat, lampu, sarung tangan hingga baterai.

Di suatu pojok, ada boneka kodok yang terbaring di atas selimut, bagian dari perlengkapan permainan membuat tandu darurat.

Pameran "Earth Manual Project- Disaster and Design: for Saving Lives" berlangsung hingga 26 Mei 2019 dan dibuka untuk umum secara cuma-cuma.

Sebelum digelar di Indonesia, pameran yang pertama kali digelar di Kobe, Jepang itu sudah diselenggarakan di Filipina, Thailand dan Amerika Serikat.

Baca juga: Ada pameran baru, ini lima spot foto "Instagramable" di Museum MACAN
 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019