Surabaya (ANTARA News) - Seorang peneliti fungsi "gangliosida" (GA) asal "The University of Aukland", Selandia Baru, Dr Steven Charles Hodgkinson mengemukakan bahwa GA dibutuhkan untuk mengoptimalkan koneksi sel-sel syaraf bayi. "Pada saat dilahirkan, bayi memiliki potensi yang sama dengan jumlah sel otak mencapai 100 miliar. Namun sel-sel itu belum terhubung dengan sempurna," katanya pada Kongres Nasional III Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BGKAI) di Surabaya, Sabtu. Pada simposium yang diikuti dokter anak yang berlangsung dari 6 hingga 8 Desember 2007 itu, dia mengemukakan bahwa koneksi sel-sel syaraf yang semakin kuat akan membuat kemampuan bayi untuk belajar dan mengingat akan semakin baik. "Untuk mengoptimalkan koneksi sel syaraf itu diperlukan dua faktor penting, yaitu stimulasi dari lingkungan dan juga input dari nutrisi khusus otak," katanya mengungkapkan. Otak yang sedang berkembang, dapat dianalogkan seperti jalan tol yang terus berubah dan berevolusi seiring dengan pemakaian. Jalan yang jarang dilalui mungkin akan ditinggalkan atau ditutup. "Sementara jalan yang ramai makin diperluas dan rute-rute baru akan ditambah. Otak mengalami masa konstruksi semenjak janin hingga dekade pertama masa kanak-kanak. Selama masa konstruksi ini lebih banyak sel-sel syaraf yang dibentuk yang dipakai," katanya. Ia menjelaskan, proses konstruksi itu sangat dipengaruhi oleh pangalaman sang anak dan juga asupan nutrisi. Hasil akhir dari konstruksi ini adalah "peta otak" yang saling terjalin yang tersebar dalam beberapa dearah. "GA terdapat dalam ASI dan juga dalam lemak susu atau lipida kompleks. GA dipastikan memiliki peranan penting sebagai penghubung sel-sel otak. Jumlah hubungan otak itu menjadi dasar untuk memori pada manusia," katanya menambahkan. Menyadari hal itu, Fonterra Brands Indonesia akhir Desember 2007 ini akan meluncurkan Anmum Essential, yakni susu formula pertumbuhan untuk anak usia satu hingga lima tahun yang mengandung nutrisi khusus GA. "Dalam produk kami, selain mengandung GA yang diperlukan untuk koneksi antarsel syaraf, juga mengandung AA dan DHA untuk kecerdasan anak," kata Branad Manager Anmum, Fika Darana kepada wartawan. Ia mengemukakan, pihaknya yakin bahwa ASI adalah asupan terbaik bagi bayi. Karena itu, pihaknya mendukung pemberian ASI sebagai makanan alami yang tidak tertandingi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal. "Namun, jika seorang ibu tidak dapat menyusi, disarankan untuk memberikan alternatif yang direkomendasikan seperti susu formula bayi," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007