Banda Aceh (ANTARA News) - Masyarakat yang bermukim dikawasan Gunung Puku/Ligan, Ujung Rimba dan Desa Arongan, Kemukiman Kuta Baro, Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya mengeluhkan mengganasnya harimau Sumatra (Panthera tigris semtrea) di daerah mereka. "Satwa liar dilindungi itu, akhir-akhir ini sering dipergoki masyarakat, setelah sekitar dua bulan lima sapi warga Desa Gunung Raja/Ranto Sabon habis dimangsa," kata tokoh masyarakat Kecamatan Sampoiniet, Iskandar Musa kepada ANTARA News di Banda Aceh, Sabtu. Menurut saksi mata, kata Iskandar, harimau tersebut akhir-akhir ini mulai mengusik ketenangan masyarakat petani karena sering dipergoki dipinggiran hutan perkampungan warga, setelah hewan peliharaan rakyat habis dimangsa, seperti sapi, kambing, ayam dan anjing. Harimau yang disebutkan para saksi mata memiliki badan cukup lebar itu satu ekor berada disekitar Gunung hutan Puku/Ligan, dua ekor di daerah Ujung Rimba dan satu ekor lagi berada di seputaran Desa Arong, sehingga sebagian masyarakat petani diseputaran daerah itu kini semakin cemas. "Beberapa bulan lalu, seekor harimau Sumatra dikuliti masyarakat setelah tewas diracun karena sering memangsa ternak sapi rakyat milik warga Desa Gunung Raja," katanya. Iskandar Musa menyebutkan, upaya mengusir satwa liat dilindungi itu ke habitatnya telah dilakukan secara tradisional, termasuk mengadakan pesta kenduri adat, sebagai salah satu tradisi para petani setempat dalam mengusir hewan pengganggu, namun belum juga berhasil. Kasus mengganasnya harimau di tiga desa dalam wilayah Kecamatan Sampoiniet itu kini telah disampaikan kepada Pemerintah Aceh, namun masyarakat mengancam akan membunuh satwa liar tersebut, termasuk dengan racun, jika aparat terkait tidak segera menanggulanginya. "Jangan salahkan kami, kalau harimau Sumatra itu nantinya mati ditangan masyarakat Sampoiniet," kata Iskandar Muda.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007