Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono menyatakan optimis bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2008 akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. "Saya selalu optimis dengan perekonomian Indonesia. Kita masih bisa tumbuh lebih baik lagi," kata Boediono, usai berbicara pada Diskusi Forkem, di Hotel Putri Duyung Ancol, Jakarta, Sabtu. Pemerintah dalam APBN Perubahan 2007 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen, sedangkan dalam APBN 2008 mencapai 6,8 persen. Menurut Boediono, dampak dari pertumbuhan ekonomi yang lebih baik akan diikuti dengan penurunan angka kemiskinan. "Yang terakhir angka kemiskinan memang turun menjadi sekitar 16 persen, dan tahun depan diharapkan turun lagi menjadi 15 persen. Memang sasaran tahun depan lebih kecil lagi," kata dia pula. Menurut dia, faktor utama penyebab penurunan angka kemiskina adalah harga bahan pokok yang relatif stabil. "Kalau kita bisa stabilkan harga bahan pokok, saya kira jumlah orang miskin bisa diturunkan lagi, karena sekitar 30 persen dari belanja rumah tangga orang miskin adalah untuk beras," ujar Boediono lagi. Berkaitan mekanisme pengalihan BBM bersubsidi menjadi tidak bersubsidi (premium ke pertamax), Boediono mengatakan, saat ini mekanisme yang paling tepat sedang digodok. "Ini sedang digodok, sehingga saya tidak memberikan komentar apapun," kata dia. Namun pemerintah, lanjut Boediono, akan mengupayakan agar masyarakat tidak terbebani terlalu berat. "Intinya kami ingin agar masyarakat tidak terlalu dibebani, tapi karena memang harga minyak di luar naik luar biasa. Kita harus sadar untuk kelanjutan pembangunan kita," ujar Boediono pula.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007