Paris (ANTARA News) - Pemimpin Libya Moamer Kadhafi menurut rencana akan menandatangani beberapa kontrak selama kunjungannya ke Perancis pekan depan, termasuk penandatanganan pembelian pesawat Airbus dan reaktor nuklir, putra Kadhafi mengatakan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan, kemarin. Seif el-Silam Kadhafi menyatakan pada website harian Figaro bahwa perjanjian pembelian pesawat Airbus itu akan "bernilai lebih dari tiga miliar euro (4,38 miliar dolar)." Lawatan Khadafi selama lima hari ke Perancis itu merupakan yang pertama dilakukan sejak November 1973. Putranya mengatakan bahwa pembelian pesawat tempur Rafale juga akan dibicarakan pada pertemuan itu, yang menandakan adanya peningkatan hubungan antara Perancis-Libya sejak perjanjian yang ditandatangani pada 2004 mengenai kompensasi Libya untuk para korban pemboman pesawat DC-10 airliner Perancis. "Tentu (kami akan mennadatangani kontrak). Kami akan membeli pesawat Airbus dengan nilai lebih dari tiga miliar euro, reaktor nuklir dan kami juga ingin membeli beberapa persenjataan militer," kata Seif. "Kami akan merundingkan seputar Rafale," tambahnya. Perancis dan Libya memperbaharui kerjasama militer pada 2005. Seorang juru bicara untuk raksasa nuklir Perancis Areva mengatakan bahwa belum ada kesepakatana untuk sebuah reaktor akan ditandatangani selama Kadhafi berada di Paris. "Satu-satunya kontrak yang akan ditandatangani (oleh Areva) adalah aktivitas distribusi dan transmisi listrknya dengan jumlah mencapai sekitar 300 juta euro," katanya. Seif mengatakan bahwa ayahnya berharap kunjungannya akan meningkatkan hubungan kemitraan Libya dengan Perancis, yang dimulai sejak Nicolas Sarkozy menjadi presiden Perancis pada Mei lalu. Libya berharap akan menjadi "negara modern dengan infrastruktur modern," katanya seraya mendesak perusahaan-perusahaan Perancis agar bersedia berinvestasi di negara Afrika utara itu. "Libya akan menjalin hubungan lebih dekat dengan negara-negara lain di dunia, dengan Afrika, sebagai sebuah mitra dengan Uni Eropa. Negara itu juga akan bergabung ke dalam Organisasi Perdagangan Dunia. Libya akan menjadi jembatan antara Eropa dan Afrika," tambahnya. Para pejabat Perancis mengatakan bahwa pembicaraan antara Khadafi dengan Sarkozy akan fokus pada upaya memerangi terorisme, penciptaan uni ekonomi Mediterania, masalah harga minyak dan migrasi illegasl dari Afrika. Perancis juga berharap lebih menjamin kontrak di bidang energi, pembangkit tenaga nuklir, pertanian, dan bidang kesehatan, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007