Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyediakan 15 unit kapal angkutan mudik Lebaran, guna mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah di daerah itu.
"Pada tahun ini diperkirakan arus mudik melalui jalur laut mengalami peningkatan signifikan, karena tarif tiket pesawat udara tinggi," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel K.A Tajuddin usai rapat koordinasi penyelenggaraan angkutan laut mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan sebanyak 15 unit kapal angkutan lebaran yang disiapkan yaitu sembilan unit kapal dengan rute Pelabuhan Muntok Kabupaten Bangka Barat - Palembang, Sumatera Selatan, empat unit kapal rute Pelabuhan Pangkalbalam - Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Selanjutnya, satu unit kapal cepat rute Pelabuhan Pangkalbalam - Pelabuhan Tanjung Pandan dan satu unit kapal PT Pelni rute Pelabuhan Belinyu Kabupaten Bangka - Jakarta dan pelabuhan lainnya.
"Saat ini kita juga sedang mengupayakan penambahan kapal cepat rute Pelabuhan Pangkalbalam - Pelabuhan Tanjung Priok dan operator kapal tersebut sedang menghitung-hitung berapa tarif tiket yang ditetapkan perusahaan angkutan laut tersebut," ujarnya.
Menurut dia tarif tiket yang ditawarkan operator kapal cepat tujuan Jakarta tersebut sebesar Rp600 ribu per orang dan ini dinilai cukup tinggi.
"Kami berharap operator kapal ini mengurangi tarif tiket, maksimal Rp500 ribu per orang. Jika Rp600 ribu hingga Rp700 ribu itu sudah hampir sama dengan tiket pesawat udara," katanya.
Ia berharap dengan adanya rakor ini dapat memetakan jumlah angkutan laut mudik lebaran dan memaksimalkan kesiapan pemerintah dalam menghadapi arus mudik tahun ini.
"Pada arus mudik tahun ini kita lebih memfokuskan kesiapan operator kapal laut dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang akan merayakan Idul Fitri di kampung halamannya," ujarnya.
Baca juga: Pelni siapkan sepuluh kapal hadapi mudik Lebaran
Baca juga: Pelni Babel tambah armada jelang mudik Lebaran
Pewarta: Aprionis
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019