Sampit (ANTARA) - PT Pelni Cabang Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memastikan tidak menaikkan harga tiket kapal mereka meski penumpang terus meningkat hingga arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah nanti.
"Tarif tiket kapal PT Pelni masih tetap. Besarannya sesuai dengan yang diumumkan kepada masyarakat," kata Kepala PT Pelni Cabang Sampit, Agus Suprijatno di Sampit, Kamis.
Saat ini kantor PT Pelni Cabang Sampit makin banyak didatangi calon penumpang yang hendak membeli tiket. Sebagian dari mereka ingin mudik lebih awal supaya bisa leluasa memilih jadwal keberangkatan kapal sesuai keinginan dan supaya lebih lama di kampung halaman.
PT Pelni Cabang Sampit sudah mengumumkan jadwal keberangkatan kapal dan harga tiket. Harapannya agar calon penumpang bisa mempersiapkan diri jika ingin mudik lebaran.
Untuk rute Sampit-Surabaya, harga tiket penumpang dewasa kelas 1 Rp592.500, kelas 2 Rp485.000 dan kelas 3 Rp191.500 per orang. Sedangkan harga tiket penumpang bayi untuk kelas 1 Rp65.000, kelas 2 Rp55.000 dan kelas 3 Rp26.000 per orang.
Rute Sampit-Semarang, harga tiket penumpang dewasa kelas 1 Rp641.000, kelas 2 Rp524.500 dan kelas 3 Rp206.500 per orang. Sedangkan harga tiket penumpang bayi untuk kelas 1 Rp70.000, kelas 2 Rp58.000 dan kelas 3 Rp27.000 per orang.
Tarif tiket itu tidak mengalami kenaikan meski memasuki musim arus mudik nanti. Namun, pemberlakuan kelas 1 dan 2 hanya tersedia pada kapal Kelimutu, sedangkan kapal lainnya semua untuk harga ekonomi.
PT Pelni juga mengumumkan pemberlakuan syarat dan ketentuan bagasi. Pembatasan diberlakukan terkait ukuran dan berat maksimum barang bawaan penumpang kapal PT Pelni.
Ukuran maksimum barang bawaan adalah berdimensi 70x50x50 = 0,175 meter kubik atau satu koli. Sedangkan beratnya maksimal 50 kg dengan dijinjing sendiri tanpa bantuan orang lain lain.
Jika barang bawaan melebihi batas berat maksimal yang sudah ditentukan maka akan dikenakan biaya over bagasi. Tarif over bagasi tujuan Semarang Rp162.000, tujuan Surabaya Rp149.000 dan tujuan Jakarta Rp190.000.
Saat membeli tiket di loket PT Pelni atau travel, calon penumpang diminta menunjukkan kartu identitas asli dan menyerahkan satu lembar fotokopinya. Penumpang harus memastikan nama yang tertera di tiket sudah sesuai dengan kartu identitas asli.
Saat melapor di Pelabuhan Sampit sebelum keberangkatan, penumpang wajib menunjukkan tiket dan kartu identitas asli. Jika nama yang tertera di tiket berbeda dengan kartu identitas asli maka tiket dianggap tidak sah.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Thomas Chandra mengatakan, jumlah pemudik melalui Pelabuhan Sampit tahun ini diperkirakan akan naik sekitar 10 persen dibanding saat musim mudik lebaran tahun lalu.
"Tahun lalu jumlah pemudik sekitar 30.000 penumpang. Kalau tahun ini diprediksi naik 10 persen berarti sekitar 33.000 penumpang atau kalau melonjak bisa sampai 35.000 penumpang," kata Thomas.
Untuk mengangkut pemudik, disiapkan sebanyak delapan kapal milik tiga perusahaan pelayaran. PT Pelni menyiapkan lima kapal dengan sembilan call atau keberangkatan tujuan Surabaya dan Semarang, PT Dharma Lautan Utama dua kapal dengan delapan call tujuan Surabaya dan Semarang, serta PT Fajar Bahari Nusantara satu kapal dengan empat call tujuan Jakarta.
Mengantisipasi lonjakan penumpang, PT Pelni sudah mengajukan dispensasi dan disetujui sehingga kapal mereka yang dalam kondisi normal berkapasitas sekitar 800 penumpang, saat musim mudik nanti bisa mengangkut hingga 1.500 penumpang. PT Dharma Lautan Utama juga sedang mengajukan dispensasi kapasitas muatan.
Baca juga: Keterbatasan kapasitas, Pelni imbau pemudik atur waktu mudik
Baca juga: Pelni bagi tiga wilayah Angkutan Lebaran 2019 guna mudahkan pemudik
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019