Tangerang (ANTARA) - Perum Bulog Tangerang, Banten memastikan stok beras sebanyak 100.000 ton mencukupi untuk warga Tangerang Raya hingga setelah Lebaran 2019.
"Harga beras di pasar tradisional dan pusat perbelanjaan sudah stabil meski sempat mengalami kenaikan," kata Kepala Sub Divisi Regional Tangerang, Junaidi di Tangerang, Kamis.
Junaidi mengatakan upaya tersebut karena pihaknya melakukan bazar murah harga beras bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang.
Sedangkan bazar tersebut digelar di Pasar Cikupa dan Balaraja agar persediaan beras stabil dan pedagang tidak mau menjual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pihaknya mengharapkan agar warga di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang tidak perlu khawatir karena persediaan beras mencukupi.
Bahkan persediaan beras memadai karena beberapa daerah sentra pangan seperti di kawasan pesisir telah panen padi termasuk di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Hal tersebut karena menjelang puasa harga beras berbagai jenis mengalami kenaikan mencapai 10 persen hingga 12 persen tapi setelah adanya bazar murah dan panen petani maka mulai stabil.
Sedangkan harga beras terendah berbagai jenis mulai dari Rp7.000 per kg hingga Rp13.000 per kg dan untuk premium Rp15.000 sampai Rp17.000 per kg.
Namun beras yang dijual pada bazar tersebut tetap dalam koridor HET sebesar Rp8.500 per kg.
Dia mengatakan naiknya harga beras tidak terlalu tinggi dan masih terjangkau sesuai minat beli warga.
Persediaan tersebut mampu untuk memenuhi kebutuhan sekitar 8,8 juta peduduk yang tersebar pada 49 kecamatan di Tangerang Raya.
Sebelumnya, biasanya permintaan beras menjelang dan saat puasa serta sebelum Lebaran meningkat, maka harga dipastikan melonjak perlu dilakukan bazar atau operasi pasar.
Baca juga: Pemkot Tangerang batasi jam operasional rumah makan selama Ramadhan
Baca juga: Pemkot Tangerang gelar pasar murah pekan depan
Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019