"Penugasan yang diberikan pemerintah kepada Bulog untuk memenuhi kebutuhan akan beras masyarakat sejahtera (rastra), Cadangan beras pemerintah (CBP) upaya stabilisasi harga dan stok, akan kami penuhi di bulan Suci Ramadhan ini," kata Sopran di Manado, Kamis.
Dia melaporkan stok beras di gudang mampu bertahan hingga tahun 2020, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Saat ini stok beras di gudang Bulog hingga ketahanan 10 bulan ke depan, yakni sebanyak 25.133 ton, dan tersebar di sejumlah gudang di Sulut," katanya.
Sopran mengatakan selain menyalurkan rastra tepat waktu, pihaknya juga menjual beras komersial di sejumlah pasar dan Rumah Pangan Kita (RPK).
Ia menjelaskan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendapatkan beras serta kebutuhan pokok lainnya, memasuki bulan suci Ramadhan.
Stok beras di gudang Bulog memang sering berubah-ubah karena harus dikeluarkan setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan Bantuan Sosial Beras Sejahtera(bansos rastra), cadangan beras pemerintah dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Ia mengatakan, stok itu berada di puluhan gudang yang tersebar di Sulut. Di antaranya, Bitung, Kotamobagu, Tahuna dan lain-lain.
Ia menjelaskan, jatah Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 100 ton per kabupaten/kota per tahun. Sedangkan CBP Pemprov Sulut 200 ton per tahun.
CBP, katanya, bisa dipakai ketika terjadi krisis pangan dan bencana alam. Bisa dikeluarkan atas permintaan kepala daerah.
Bulog, katanya, akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Gudang Bulog ada di Kota Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Kepulauan Sulut.
Baca juga: PLN Sulut pastikan pasokan listrik tercukupi selama Ramadhan 1440 H
Baca juga: PHBI libatkan 23 UMKM meriahkan Festival Ramadhan Manado
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019