Saya sangat mengapresiasi langkah tersebut, saya berharap negara-negara maju lainnya juga dapat bergabung untuk bersama-sama menjaga terumbu karang dari kerusakan akibat destructive fishing dan perubahan iklim
Jakarta (ANTARA) - Indonesia menekankan pentingnya perlindungan terhadap terumbu karang dalam forum global pertemuan kementerian lingkungan hidup yang digelar di Metz, Prancis, pekan pertama Mei 2019.
"Indonesia juga menyampaikan capaian dan rencana ke depan di bawah keketuaan bersama Indonesia, Monako dan Australia (dalam organisasi International Coral Reefs Initiative/ICRI), serta kemitraan unik antara pemerintah, organisasi internasional dan lembaga swadaya masyarakat dalam melindungi secara berkelanjutan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya," kata Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyono dalam siaran pers KKP di Jakarta, Kamis.
Indonesia merupakan co-chair ICRI mewakili Monako dan Australia, bersama dengan Sekretariat ICRI, menyampaikan paparan arti penting terumbu karang dan peran strategis ICRI dalam perlindungan dan konservasi terumbu karang dunia.
Menurut Suseno, inisiatif pemajuan kerjasama ICRI ini mendapat dukungan dari negara-negara anggota G7 (Kanada, Jerman, Prancis, Jepang dan Amerika Serikat) serta negara-negara lainnya (Norwegia, India, Mesir, Inggris, Fiji dan Meksiko).
"Pada kesempatan ini, Kanada dan Jerman juga menyampaikan keinginannya untuk bergabung menjadi anggota ICRI," ucap Suseno.
Ia juga mengatakan, G7 mengapresiasi keketuaan Indonesia pada ICRI sebagai bukti nyata keberpihakan Indonesia dalam memerangi ketimpangan dunia melalui upaya nyata perlindungan terhadap kerusakan keanekaragaman hayati dan perubahan iklim.
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, turut mengapresiasi langkah negara-negara anggota G7 untuk bergabung dalam keanggotaan ICRI.
Menurut Susi, hal itu dapat memperluas kerja sama dan menjadi kekuatan baru bagi upaya pelestarian dan perlindungan terumbu karang secara global.
"Saya sangat mengapresiasi langkah tersebut, saya berharap negara-negara maju lainnya juga dapat bergabung untuk bersama-sama menjaga terumbu karang dari kerusakan akibat destructive fishing dan perubahan iklim," ujar Menteri Susi.
Pertemuan tingkat menteri yang dilaksanakan selama dua hari tersebut telah menyepakati beberapa hal, antara lain mendukung upaya menetapkan target baru pengelolaan terumbu karang dalam kerangka perlindungan keanekaragaman hayati global pasca 2020, serta mendorong identifikasi inovasi pembiayaan untuk konservasi terumbu karang.
Baca juga: LIPI dorong valuasi terumbu karang untuk penanganan kerusakan laut
Baca juga: Menteri Susi apresiasi pencapaian tata kelola terumbu karang Indonesia
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019