Jakarta (ANTARA News) - Pemutara film "Persepolis" karya sutradara Vincent Paronnaud dan Marjane Satrapi membuka gelaran Jakarta International Film Festival (JiFFest) ke-9 yang berlangsung di Jakarta, 7 hingga 16 Desember 2007. Film animasi yang diangkat dari sebuah novel grafik karya Marjane Satrapi ini diputar di dua studio di Djakarta Theatre, Jumat malam (7/12) dan dihadiri ratusan penonton. "Kami berharap di hari-hari berikutnya jumlah penonton semakin meningkat sebab sekitar 200 film yang diputar adalah pilihan terbaik bagi penggemar film," ujar Manajer Program JiFFest, Lalu Roisamril di Jakarta, Jumat malam. "Persepolis" adalah film animasi yang berlatar belakang di Negara Iran pada masa pemerintahan Shah Iran oleh Ayatullah Khomeini ini menceritakan kehidupan seorang gadis kecil bernama Marjane. Selama proses revolusi Islam yang panjang, Marjane menjadi salah satu saksi dari peristiwa itu. Majane adalah gadis yang sangat cerdas dan tak mengenal rasa takut. Suhu politik yang terus bergejolak di negeri itu dan perang yang berkecamuk antara Irak dan Iran membuat kedua orang tuanya merasa khawatir dan kemudian mengungsikan Marjane dari Teheran ke Wina, Austria. Ia sempat merasakan kebahagiaan di tempatnya yang baru, walaupun akhirnya ia kembali ke Iran karena dilanda kesepian. Sepulangnya ke Iran, ia mendapati perempuan diharuskan memakai jilbab. Meski awalnya merasa nyaman dengan berbagai aturan di kota Teheran, namun kebiasaan hidupnya di Austria membuatnya berpikir ulang bila harus meneruskan hidupnya di kota ini. Marjane kemudian memutuskan pindah ke Prancis dengan semangat untuk membuat masa depannya lebih baik. Film animasi dengan medium hitam putih ini diproduksi di Prancis pada 2007, dialognya menggunakan Bahasa Prancis dan subtitle Bahasa Inggris. "Persepolis" kendati mengambil setting Teheran (ibukota Iran), namun di Iran sempat mendapat kecaman. Iran mengecam film ini sebagai film yang tidak menampilkan gambaran yang sebenarnya tentang hasil positif dari revolusi Islam. "Film ini juga sempat di tolak diputar dalam festival di Bangkok. Tapi di Indonesia kita putar karena telah lulus sensor dari Lembaga Sensor Film Indonesia," ujar Lalu. Marijane Satrapi terlahir di Rahst, Iran tahun 1969. Terlahir di keluarga progresif yang kemudian menetap di Teheran, Satrapi bertumbuh bersama gelombang naik turun politik Iran. Novel grafiknya berjudul Persepolis I adalah autobiografi dari seorang saksi mata penggulingan Shah Iran oleh Ayatullah Khomeini dan perang Iran-Irak yang menyusul sesudahnya. Setelah "Persepolis", pergelaran JiFFest tahun ini juga menampilkan ratusan film berkualitas yang terbagi dalam kategori World Cinema, yakni film besar dengan bitang besar diantaranya "No Country for Old Men" karya Coen bersaudara yang dibintangi Tommy Lee Jones, dan Film Terbaik Cannes Film Festival 2007, "Four Months, Three Weeks and Two Days" dari Rumania. Di kategori Panorama, diputar film sekuel terbaru Cate Blanchett, "Elizabeth: The Golden Age" dan Film Terbaik German Film Awards "Four Minutes". Di kategori House of Docs, penonton dapat menyaksikan sisi lain kehidupan manusia, seperti investigasi Michael Moore tentang sistim kesehatan Amerika dalam "Sicko", atau kehidupan binaragawan Afghanistan dalam "Afghan Muscles". Beragam acara yang juga menarik dalam kalender kegiatan JiFFest adalah penayangan film hasil karya sineas Asia Tenggara dan film Indonesia. Sejumlah kegiatan seperti Indonesian Feature Film Competition, Behind-the-Scene Photo Exhibition, Script Development Workshop, Documentary Panel, Producer Panel, seminar, dan diskusi juga diselenggarakan bersamaan dengan pemutaran film di layar Djakarta Theater XXI, Blitz Megaplex Grand Indonesia, dan pusat kebudayaan, seperti GoetheHaus, Erasmus Huis, dan Kineforum. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007