Berlin (ANTARA) - Jerman pada Rabu (8/5) mengutuk serangan pemerintah Damaskus di Provinsi Idlib selama dua pekan belakangan, sehingga menewaskan lebih dari 100 warga sipil.
Ketika berbicara dalam satu taklimat di Berlin, Wakil Juru Bicara di Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan pemerintah Suriah dan sekutunya "telah melanggar hukum kemanusiaan internasional" dengan menyerang sekolah dan rumah sakit.
"Kami mengutuk pemboman gencar yang ditujukan kepada prasarana kemanusiaan," kata Christofer Burger, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Ia menambahkan beberapa instalasi medis yang didanai oleh Jerman juga menjadi sasaran serangan udara. Pemerintah Suriah, katanya, menggunakan bom barel.
"Setiap tindakan militer (terhadap kelompok teror) harus mematuhi hukum internasional, penduduk sipil harus dilindungi," ia menegaskan.
Sedikitnya 108 warga sipil telah tewas di Idlib sejak 26 April, saat pemerintah Suriah dan sekutu militernya meningkatkan serangan bom, kata Jaringan Suriah bagi Hak Asasi Manusia (SNHR).
Pada September lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Provinsi Idlib di Suriah Utara menjadi zona penurunan ketegangan --tempat perbuatan agresi diumumkan sebagai dilarang.
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: EU serukan dilindunginya warga Idlib, Suriah
Baca juga: Hurriyet: presiden Erdogan berharap pertemuan Teheran hindarkan serangan terhadap Idlib
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019