Kabul (ANTARA News) - Serangan udara oleh pasukan pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menewaskan 17 petempur Taliban di Afghanistan barat, Kamis (6/12), sementara itu serangkaian pemboman lain yang dilancarkan di Kabul merusak satu kendaraan lembaga bantuan Jerman, kata polisi. Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) melancarakn serangan udara setelah tentara diserang oleh gerilyawan di provinsi Farah, Afghanistan barat, kata Komandan Regional Angkatan Darat Angkatan Darat Afghanistan Jenderal Jalandar Shah Behnam. "Pasukan gabungan mematahkan serangan tersebut. Pemboman udara ISAF menewaskan banyak gerilyawan. Sejauh ini, jumlah yang kami terima ialah 17 orang tewas termasuk komandan lokal mereka," katanya. Taliban, yang digulingkan dari pemerintahan pada penghujung 2001 oleh serbuan pimpinan AS ke Afghanistan, telah berikrar akan menjatuhkan pemerintah terpilih pertama pimpinan Presiden Hamid Karzai dan memberlakukan kembali pola keras hukum Syari`ah. Tahun ini telah menjadi saksi perlawanan yang berdarah; sebanyak 6.000 orang diperkirakan telah teas, kebanyakan di antara mereka gerilyawan. Petempur Taliban telah melancarkan tak kurang dari 140 serangan bunuh diri dan menghantam sejumlah kendaraan militer dan terutama milik pemerintah dengan bom berpengendali jarak jauh. Kabul telah mengalami serangkaian serangan dalam beberapa hari belakangan, satu serangan Rabu menewaskan enam prajurit Afghanistan dan tujuh warga sipil. Pada Kamis, satu bom di pinggir jalan menghantam kendaraan satu lemabga bantuan pemerintah Jerman di pinggir kota Kabul tapi tak merenggut korban jiwa, kata Kepala Polisi Wilayah Abdul Fahim Yahyaee. Bom berpengendali jarak jauh tersebut menimbulkan kerusakan ringan pada kendaraan lapis baja kelompok bantuan pemerintah Jerman itu, GTZ, katanya. Kelompok itu tak dapat dimintai konfirmasi. Jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan mengatakan serangan itu telah mengenai kendaraan AS dan menewaskan satu orang di dalamnya. Aksi perlawanan menggunakan propaganda, yang seringkali tak akurat. Sementara itu, satu roket ditembakkan ke dalam kota tersebut pada malam hari tapi tak merenggut korban jiwa, kata polisi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007