Bogor (ANTARA News) - Gerakan Umat Islam (GUI) melaporkan aliran Ahmadiyah ke Polwil Bogor, Jumat, sekaligus memohon kepada pihak yang berwenang untuk membubarkan aliran itu karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan Ahmadiyah sebagai aliran sesat. "Aliran Ahmadiyah adalah aliran sesat. MUI sudah mengeluarkan fatwa yang menyatakan Ahmadiyah aliran sesat. Karena itu, harus segera dibubarkan," kata pimpinan GUI Habib Abdurrachman Assegaf di Bogor, Jumat. Sebelum melaporkan ke Polwil Bogor, seusai shalat Jumat, Habib Abdurrachman Assegaf beserta puluhan anggota dan simpatisan GUI mendatangi kantor sekretariat Ahmadiyah Cabang Bogor di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 34 Kota Bogor. Massa dan simpatisan GUI salat Jumat di Masjid Jami Al Abror yang berjarak sekitar 500 meter dari kantor sekretariat Ahmadiyah. Di depan kantor sekretariat Ahmadiyah Cabang Bogor, Habib Abdurrachman Assegaf meneriakkan `Allahu Akbar, Allahu Akbar`. Sementara itu, sebagian massa GUI meneriakkan orasi-orasi singkat yang intinya bahwa umat Islam harus menegakkan kebenaran dan mencegah kebatilan. Habib Abdurrachman menegaskan Ahmadiyah adalah aliran sesat dan telah dilarang pemerintah serta MUI. Oleh karena itu, ia meminta agar Ahmadiyah segera membubarkan diri, dan pimpinan serta para pengikutnya segera kembali ke ajaran Islam. Pimpinan Ahmadiyah Cabang Bogor yang telah mengetahui akan didatangi massa GUI meminta bantuan para mahasiswa yang tergabung dalam Jemaah Islam Liberal (JIL). Puluhan mahasiswa yang tergabung JIL yang sudah berada di dalam kantor Ahmadiyah itu kemudian keluar. Mereka membalas teriakan-teriakan massa GUI. Para mahasiswa tersebut meminta agar sesama umat Islam tidak saling mengganggu. Kata mereka, Ahmadiyah selama ini juga tidak pernah mengganggu organisasi Islam lainnya. Meskipun terjadi perdebatan antara massa GUI dan mahasiswa yang tergabung dalam JIL, tetapi tidak sampai terjadi bentrok fisik maupun tindakan anarkis. Puluhan polisi dari Polresta Bogor dan Polsekta Bogor Tengah sudah berjaga-jaga di tempat itu sejak sebelum massa GUI tiba di depan kantor sekretariat Ahmadiyah Cabang Bogor. Polisi menyiapkan kendaraan `Water Cannon` dari Dalmas Polresta Bogor yang dipakir di simpang-tiga Jalan Perintis Kemerdekaan. Seorang polisi dari Polresta Bogor kemudian mengajak Habib Abdurrachman Asssegaf kembali ke Masjid Al Abror untuk berdialog dengan mediator Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Bogor AKP Udin Zainuddin. Menurut Kapolsek Bogor Tengah AKP Ade Yusuf Hidayat, polisi kemudian mengajak Habib Abdurrachman Assegaf untuk menjauh dari kantor sekretariat Ahmadiyah Cabang Bogor guna mendinginkan situasi. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007