Jombang (ANTARA News) - Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang, Jawa Timur, Jumat runtuh, akibatnya enam orang pekerja mengalami luka-luka serius.
Sugito (45), seorang korban, menuturkan, peristiwa itu di luar dugaan beberapa rekan-rekan sesama pekerja bangunan rumah sakit milik Pemkab Jombang itu.
"Kejadian in berlangsung sangat cepat, padahal tidak ada angin dan tidak ada hujan, tiba-tiba atap bangunan runtuh," kata warga Loceret, Nganjuk itu.
Ia dan beberapa orang pekerja lainnya yang saat itu sedang tertidur tidak sempat menyelematkan diri dan sebagian tertimpa atap bangunan sepanjang 30 meter.
"Beruntung atap ini terbuat dari galvalum (sejenis baja tapi bersifat ringan) sehingga tidak mengakibatkan kami sampai terluka parah," katanya.
Meski demikian, dari enam korban luka, empat pekerja diantaranya, yakni Sugito (45), Sugianto (42), Subandi (30), dan Harmadji (30), ketiga nama terakhir warga Kabuh, Jombang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit itu akibat luka pada bagian kepalanya.
Sedang dua pekerja lainnya, yakni Sipan (30) dan Suharman (34), keduanya warga Loceret, Kabupaten Nganjuk, sudah diperbolehkan pulang.
Atap bangunan lantai dua yang roboh itu merupakan bagian dari proyek lanjutan pembangunan RSUD Jombang yang didanai APBD 2007 sebesar Rp2,8 miliar.
Proyek tersebut mulai dikerjakan PT Surya Sarana Sentosa dari Surabaya pada 21 September 2007 dengan biro konsultan CV Tiga Mitra dan dijadwalkan rampung pada 19 Desember 2007.
Atas kejadian itu, Sugito dan kawan-kawan meminta pihak pelaksana proyek yang mempekerjakannya bertanggung jawab atas biaya pengobatan dan klaim biaya lainnya.
Sementara itu sampai saat ini lokasi bangunan yang runtuh itu sudah terpasang garis polisi guna penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui sebab-sebab peristiwa itu. Dugaan sementara runtuhnya atap bangunan itu karena tiang penyangga tidak kuat. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007