Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) akan memulai pembatasan premium oktan 88 di sejumlah pom bensin yang berlokasi di jalan tol di wilayah Jabodetabek.
Deputi Direktur Pemasaran Pertamina, Hanung Budya di Jakarta, Jumat, mengatakan jalan tol di Jabodetabek memiliki 14 unit pom bensin.
"Kami akan mulai program pengalihan premium oktan 88 ke 90 di jalan tol di Jabodetabek. Jumlahnya ada 14 unit pom bensin," katanya.
Menurut dia, dengan pembatasan tersebut, maka pom bensin di jalan tol di Jabodetabek hanya menjual premium oktan 90 dan tidak lagi menjual premium oktan 88.
Namun, Hanung mengatakan bisa saja pengguna tol mengisi bahan bakar kendaraannya dengan premium oktan 88 di luar jalan tol.
"Mereka bisa saja isi premium di luar jalan tol sebelum masuk ke tol," katanya.
Selanjutnya, Pertamina akan mengarahkan program pengalihan premium oktan 88 ke 90 di perumahan mewah seperti Menteng, Lippo Karawaci, Pondok Indah, dan BSD dan jalan protokol di Jabodetabek.
Berdasarkan data Pertamina, di wilayah perumahan mewah di Jabodetabek terdapat 30 unit pom bensin.
Namun, menurut Hanung, pihaknya belum menentukan pom bensin yang akan dikonversi di permukiman mewah tersebut.
Di Jabodetabek, total jumlah pom bensin mencapai 680 unit.
Target program pengalihan selanjutnya yakni pada Maret 2008 adalah wilayah Batam dan Bali. Di kedua wilayah tersebut, total jumlah pom bensin mencapai 150 unit.
Hanung mengatakan, konsumsi premium di wilayah Jabodetabek dan Banten mencapai 3,5 juta kiloliter, sedangkan Batam dan Bali 400.000 kiloliter atau total 3,9 juta kiloliter.
Pertamina memperkirakan selama 2008 dapat mengalihkan premium 88 ke 90 sebanyak 2-2,5 juta kiloliter.
"Kalau target pengalihan premium oktan 88 ke 90 sebesar 2-2,5 juta kiloliter tercapai, maka lebih dari 50 persen premium oktan 88 di Jabodetabek, Batam, dan Bali telah terkonversi," katanya.
Pada 2009, program pengalihan akan mencakup seluruh kota besar di Jawa dengan akumulasi volume premium oktan 88 yang dikonversi mencapai empat juta kiloliter dan 2010 di kota lainnya di Indonesia dengan target akumulasi tujuh juta kiloliter.
Dengan demikian, dari konsumsi premium nasional sekitar 17 juta
kiloliter per tahun, tujuh juta kiloliter di antaranya telah dialihkan hingga 2010.
Dalam RAPBN 2008, asumsi total subsidi adalah Rp42,085 triliun dengan volume 35,836 juta kiloliter. Alokasi subsidi untuk premium Rp7,87 triliun dengan volume 16,95 juta kiloliter.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007