Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden RI Prabowo Subianto menyebutkan pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) A.M. Hendropriyono yang menyerukan agar warga negara Indonesia keturunan Arab tidak menjadi provokator berpotensi memecah belah bangsa.
"Kami lihat pernyataan tersebut bersifat rasis dan berpotensi mengadu domba dan pecah belah anak bangsa," kata Prabowo Subianto dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu.
Ia menilai pernyataan yang dilontarkan A.M. Hendropriyono merupakan pernyataan yang bernada ancaman yang justru dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan lingkaran kekuasaan.
"Terdapat nada ancaman, dilakukan oleh seorang yang dekat dengan lingkaran kekuasaan saat ini. Kami yakin ini kekhilafan beliau. Akan tetapi, kami perlu untuk segera sampaikan pandangan kami," ujarnya.
Saat ini, tambah dia, pihaknya masih terus menepis tudingan miring yang menyebutkan dirinya merupakan pendukung khilafah, HTI, dan lain sebagainya. Tuduhan-tuduhan tersebut merupakan salah satu bentuk fitnah yang terus dilakukan pihak-pihak tertentu.
"Kami perlu luruskan karena kami dituduh membela Islam garis keras, HTI, dan lain sebagainya. Tuduhan-tuduhan ini sebagai upaya yang tidak menguntungkan kami," ujar mantan Danjen Kopassus ini.
Mendekati pengumuman hasil pemilu pada tanggal 22 Mei 2019, Prabowo berkeinginan agar situasi tetap sejuk dan damai.
"Situasi agar tetap sejuk, tenang, dan tidak ada yang ambil tindakan di luar hukum," kata Prabowo.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019