Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama G-Communications (G-comm) Andi Irman Patiroi menilai, KPU perlu membangun komunikasi yang efektif karena berdasarkan hasil riset pihaknya, pemberitaan bernada negatif terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU), lebih mendominasi media.
"Memang ada berita positif, tapi secara porsi pemberitaan tidak terlalu besar. Ini saya pikir menjadi tugas KPU ke depan ya. Bagaimana membangun pola komunikasi yang efektif kepada media," kata Andi di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, pihaknya telah membuat riset dengan menggunakan metode Purposive Sampling pada 10 media daring ternama. Fajar.co.id, beritasatu.com, antaranews.com, mediaindonesia.com, kompas.com, liputan6.com, kumparan.com, detik.com, republika.co.id, tribunnews.com.
Sementara proses pengumpulan data sendiri, dilakukan mulai tanggal 17-30 April 2019 yang menggunakan aplikasi G-Search.
Andi memaparkan, dari 10 media tersebut, terdapat 300 berita yang dihasilkan selama proses pengumpulan data.
Adapun berita positif yang ditujukan kepada KPU yakni hanya 97 berita, sedangkan berita negatif sebanyak 164, dan 39 berita lainnya menjawab netral.
Andi mengatakan, meski catatan negatifnya lebih banyak, namun tidak sedikit juga yang mengapresiasi kinerja KPU.
"Pertimbangannya, karena memang tidak mudah menyelenggarakan Pemilu serentak, sehingga KPU layak mendapatkan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan terkait penyelenggaraan Pemilu," ujar Andi.
Ia menuturkan, dari total 10 media, tiga media besar diantaranya yang lebih banyak memberitakan terkait penilaian publik terhadap penyelenggaraan pemilu.
Tiga media tersebut adalah tribunnews.com dengan 58 berita, republika.co.id 54 berita, dan detik.com 43 berita.
Sementara untuk tone berita dari hasil riset, terdapat 3 top isu positif terkait penyelenggara Pemilu. Di antaranya apresiasi penyelenggaraan pemilu 2019 (10 berita), penyelenggaraan pemilu (9 berita), dan pemilu damai (9 berita).
"Sedangkan, 3 top isu negatifnya pelanggaran pemilu (40 berita), pemilu serentak (33 berita), dan distribusi logistik TPS (14 berita)," katanya.
Tiga media terbanyak yang memberitakan positif terhadap penyelenggara Pemilu yaitu, Tribunnews.com (19 berita), Kumparan.com (18 berita), dan Republika.co.id (15 berita).
Sementara tiga media terbanyak yang memberitakan negatif yaitu Tribunnews.com (39 berita), Republika.co.id (36 berita), dan Detik.com (30 berita), katanya.
Terkait hasil riset ini, Andi menyarankan agar ke depannya KPU lebih terbuka dan lebih banyak berkomunikasi ke media.
"Sehingga harapannya ada porsi yang seimbang antara pemberitaan positif dan negatif," katanya.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019