Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menyiapkan sejumlah opsi usulan harga jual premium oktan 90 berdasarkan harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP). Data PT Pertamina (Persero) yang diperoleh di Jakarta, Jumat menunjukkan, alternatif usulan harga premium oktan 90 itu antara lain Rp5.500 per liter pada harga ICP 70 dolar AS per barel dan besar subsidi Rp469 per liter. Selanjutnya, harga premium oktan 90 sebesar Rp6.500 per liter pada ICP 80 dolar AS per barel dan subsidi Rp213 per liter serta Rp6.500 per liter pada ICP 90 dolar AS per barel dan subsidi Rp958 per liter. Data tersebut menunjukkan pula, pengurangan subsidi yang diperoleh pada tahun 2008 dengan harga premium oktan 90 sebesar Rp5.500 per liter dan ICP 70 dolar AS per barel adalah Rp2,761 triliun. Selanjutnya, pada harga premium oktan 90 Rp6.500 per liter dan ICP 80 dolar AS didapat pengurangan subsidi Rp5,646 triliun, dan pada harga premium Rp6.500 per liter dan ICP 90 dolar AS per barel adalah Rp5,629 triliun. Perhitungan pengurangan subsidi itu dengan asumsi volume pengalihan premium oktan 88 ke 90 pada 2008 mencapai 2,9 juta kiloliter dan selisih harga pasar premium oktan 90 terhadap ICP adalah 10,11 dolar AS per barel. Hitungan Pertamina, pada harga ICP 70 dolar AS per barel, harga keekonomian premium 90 adalah Rp5.969 per liter dan premium 88 Rp5.921 per liter. Sedangkan, harga keekonomian premium oktan 90 pada ICP 80 dolar AS per barel adalah Rp6.713 per liter dan premium 88 sebesar Rp6.660 per liter. Untuk ICP 90 dolar AS per barel, harga keekonomian premium 90 adalah Rp7.458 per liter dan premium oktan 88 Rp7.399 per liter. Deputi Direktur Pemasaran Pertamina Hanung Budya mengakui, pihaknya sudah menyampaikan sejumlah usulan terkait program pengalihan premium oktan 88 ke 90 termasuk harga dan besar subsidinya ke pemerintah. "Sekarang tinggal pemerintah yang memutuskan," ujarnya. Pada Januari 2008, Pertamina telah menyiapkan program pengalihan mencakup pom bensin yang berlokasi di perumahan mewah, jalan protokol, dan jalan tol di wilayah Jabodetabek. Di Jabodetabek, jumlah pom bensin mencapai 680 unit. Target selanjutnya, pada Maret 2008 adalah Batam dan Bali. Di kedua willayah tersebut, jumlah pom bensin mencapai 150 unit. Pertamina memperkirakan, selama 2008 dapat mengalihkan premium 88 ke 90 sebanyak 2-2,5 juta kiloliter. Pada 2009, program pengalihan akan mencakup seluruh kota besar di Jawa dengan akumulai volume premium oktan 88 yang dikonversi mencapai empat juta kiloliter dan 2010 di kota lainnya di Indonesia dengan target akumulasi tujuh juta kiloliter. Dengan demikian, dari konsumsi premium nasional sekitar 17 juta kiloliter per tahun, tujuh juta kiloliter di antaranya telah dialihkan hingga 2010. Hanung mengatakan, konsumsi premium di wilayah Jabodetabek dan Banten mencapai 3,5 juta kiloliter, sedang Batam dan Bali 400.000 kiloliter atau total 3,9 juta kiloliter. "Kalau target pengalihan premium oktan 88 ke 90 sebesar 2-2,5 juta kiloliter tercapai, maka lebih dari 50 persen premium oktan 88 di Jabodetabek, Batam, dan Bali telah terkonversi," katanya. Dalam RAPBN 2008, asumsi total subsidi adalah Rp42,085 triliun dengan volume 35,836 juta kiloliter. Alokasi subsidi untuk premium Rp7,87 triliun dengan volume 16,95 juta kiloliter. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007